Taruhan Balap Lari Marak di Lombok Utara

BALAP LARI: Sekelompok remaja berkumpul di lokasi yang kerap dijadikan sebagai lokasi balap lari di depan kantor bupati. (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Satpol PP KLU menggencarkan patroli malam dalam rangka menjaga kondusivitas keamanan pada Bulan Suci Ramadan.

Kabid Penegakan Perda Satpol PP KLU Abdur Rais menyampaikan, giat patroli ini dilaksanakan dengan bekerja sama lintas sektoral sebagai upaya menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban.

Dari gelaran pengawasan ini, pihaknya telah mengatensi aksi balap lari yang dilaporkan aparat dusun dan masyarakat sekitar yang cukup banyak ditemukan dan dianggap cukup meresahkan. “Ya balap lari ini sebetulnya bagus untuk kesehatan fisik, namun di balik aksi ini nampaknya dijadikan sebagai ajang taruhan dan titik lokasi yang digunakan untuk balap lari pun di jalan-jalan umum, sehingga ini yang kita tertibkan,” ungkapnya, Selasa (12/4).

Ia menerangkan jika dulu aksi balap liar kendaraan yang kerap terjadi, namun kini gelaran tersebut menurun, bahkan hampir sudah jarang ditemukan saat Ramadan. “Sekarang balap lari yang menjamur,” bebernya.

Beberapa titik lokasi yang menjadi lokasi aksi balap lari di antaranya di Kecamatan Pemenang di jalan utama menuju kawasan Senggigi di depan Gaya Galeri. Berikutnya di Kecamatan Tanjung di jalan depan Kantor Bupati, di Kayangan di sekitaran Santong. Hampir semua titik lokasi kegiatan aksi balap lari ini menggunakan jalan utama sehingga sangat dikhawatirkan menganggu akses lalu lintas. “Di depan Kantor Bupati kemarin kami berhasil bubarkan sebelum ada aksi,” bebernya.

Ia menyebut dari informasi di lapangan bahwa aksi balap lari yang digelar kalangan pemuda ini, disiapkan taruhan yang cukup fantastis mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, aksi ini dilakukan pada jam-jam yang larut mulai dari pukul 00.00 WITA dini hari. “Kita masih selidiki siapa pelaku utama yang memasang taruhan,” cetusnya.

Sementara terkait petasan, Rais mengatakan bahwa pada Ramadan kali ini petasan mulai menurun. Setelah  operasi patroli yang dilaksanakan di beberapa titik, hampir tidak ditemukan petasan yang sangat menggangu kenyamanan ibadah. “Kami sudah sisir para pedagang, mereka berjualan yang petasan jenis biasa, dan itupun sudah ada izin yang mereka kantongi,” cetusnya. (der)