Tarif Penyeberangan Bangsal-Gili Disetujui Naik

PENYEBERANGAN: Suasana penyeberangan menuju Gili di Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menyetujui kenaikan tarif penyeberangan dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Tramena  (Trawangan Meno dan Air) yang telah diajukan oleh Koperasi Karya Bahari (KKB).

Kepala Dinas Perhubungan KLU (Dishub) Wahyu Darmawan mengatakan bahwa pihaknya mengkaji apa yang menjadi usulan dari KKB. Pihaknya pun menyetujui kenaikan tarif menyesuaikan kenaikan harga BBM subsidi. Surat keputusan terkait kenaikan tarif ini pun segera dikeluarkan. “Saat ini sedang proses di Bagian Hukum. Kenaikannya 18 persen,” ujarnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (2/10).

Terkait kapan tarif baru ini diberlakukan, Wahyu belum bisa memastikan. Untuk saat ini menunggu proses di Bagian Hukum Setda KLU tuntas lebih dahulu. Yang jelas kata Wahyu tarif baru ini bakal diberlakukan dalam waktu dekat ini. “Segera akan kita sosialisasikan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris KKB Muludin mendesak agar keputusan terkait kenaikan tarif ini segera dikeluarkan oleh pemda. “Kita sudah ajukan sejak 3 minggu lalu. Kenaikannya sebesar 20 persen,” ujarnya.

KKB pun menghitung, jika tarif sebelumnya dari Bangsal-Gili Trawangan Rp 20 ribu, maka akan naik menjadi Rp 25 ribu. Kemudian tarif Bangsal-Gili Meno sebelumnya Rp 18 ribu naik menjadi Rp 22 ribu. Dan jika sebelumnya Bangsal-Gili Air Rp 16 ribu naik menjadi Rp 20 ribu. “Kenapa kami mengajukan begini karena kami angkutan laut berbeda dengan angkutan darat. Kalau angkutan darat cuman beli minyak selesai. Kalau kami tidak, minyak dan oli,” ujarnya.

Terkait rencana pemda untuk menaikkan tarif hanya 18 persen, pihaknya belum bisa memutuskan setuju atau tidak. Yang jelas pihaknya tetap berharap sesuai dengan yang diusulkan. “Kalau kenaikannya kecil itu tidak ada gunanya karena kenaikan harga BBM saja tinggi,” ucapnya.

Kenaikan sebesar 20 persen itu jelasnya adalah yang paling pas. Lebih dari itu pihaknya juga tidak menginginkan. Sebab akan memberatkan konsumen. “Kita ingin sama-sama enak,” tutupnya. (der)

Komentar Anda