Target Kunjungan Wisatawan Sulit Tercapai

Target Kunjungan Wisatawan Sulit Tercapai
PENURUNAN: Wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada saat sebelum gempa.( HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Kunjungan wisatawan ke Lombok Utara baru 401.671 orang hingga September 2019. Sementara target kunjungan tahun ini 800.000 orang. “Kita harus mengejar tersisa setengahnya lagi selama tiga bulan, maka berat,” ujar Kabid Promosi dan Pemasaran Pariwisata, Disbudpar Lombok Utara, Setiadi didampingi Kasi Analisis Pemasaran, Alwi, Jumat (4/10) kemarin.

Upaya yang dilakukan adalah memperbanyak event; melakukan perbaikan dan penataan destinasi wisata yang rusak akibat gempa 2018. Kemudian tentunya memperbanyak publikasi pemulihan pascagempa. “Kita juga dibantu oleh provinsi dan pusat untuk promosi,” katanya.

Masih rendahanya kunjungan kata dia, ada banyak penyebabnya. Misalnya saja pendakian ke Rinjani yang terlalu lama ditutup. Kini sudah dibuka tetapi belum sampai puncak. Terbatas. Padahal itu menjadi primadona kedua setelah Trawangan, Meno, dan Air. Kemudian juga akibat demonstrasi pilpres berkepanjangan, kebakaran katedral di Prancis, badai dorean di Amerika, demonstrasi papua, demonstrasi mahasiswa, dan lainnya. “Dengan situasi ini sangat berpengaruh terhadap kunjungan pariwisata,” ungkapnya.

Memang kata dia, tidak ada travel warning atau peringatan bepergian ke Indonesia dari negara-negara asal wisatawan. Hanya saja, melihat situasi di dalam negeri, wisatawan berpikirnya jadi lain-lain. “Kalau masalah gempa sudah aman,” katanya. (flo)

Komentar Anda