Rencananya, MNEK 2018 akan diikuti 37 negara. Seluruh kapal dari negara peserta akan berlabuh jangkar di Pelabuahn Lembar Lombok Barat. ‘’Nanti akan ada 37 kapal asing. Ditambah kapal kita jumlahnya 40 dan pesawat kurang lebih 40,’’ katanya.
Sedangkan Koordinator Engineering Civic Action Project (ENCAP) Letkol (Mar) Didik Widioko menjelaskan filosofi Monumen Bahari sudah disiapkan dan akan dipasang di monumen tersebut. Kemudian bentuk tugu MNEK berupa mercusuar dari AL dikombinasikan dengan kearifan lokal bangunan rumah Sasak.
Nantinya ada juga bendera merah putih dan bendera simbol ular perang AL yang warna putihnya empat dan warna merah lima buah. Lalu di bawah mercusuar ada batu-batu karang dan ombak yang menunjukkan satu simbol keperkasan AL di laut. Kemudian ada tangga berjumlah tiga yang merupakan Trisila AL.
Ditambahkannya, tank marinir yang terpasang di Monumen Bahari sudah tidak aktif lagi. Tank ini dulunya digunakan untuk sasaran pertempuran marinir AL di daerah Banyuwangi Jatim. ‘’Teknisnya, panser ini kita tarik ke Surabaya dan diperbaiki. Supaya layak seperti tank yang masih baru untuk dijadikan monumen dan sebagai bahan edukasi di Kota Mataram,’’ jelasnya.
