Tanaman Jagung dan Padi Terserang Hama

Ilustrasi Hama Tanaman

TANJUNG – Tanaman jagung dan padi di areal persawahan Desa Sesait Kecamatan Kayangan terserang hama.

Hal ini disebabkan pemberian bibit tidak sesuai kondisi sehingga pengaturan awal tanam kesulitan serta distribusi obat-obatan selalu terlambat. Akibatnya, para petani bakan mengalami gagal panen atau hasil panen menurun. “Apa yang dialami petani tidak hanya di Sesait, namun juga terjadi di beberapa areal pertania di Kecamatan Kayangan. Yang akan mengalami rugi ini kebanyakan petani padi dan jagung,” ungkap Ketua Barisan Nasional Pemuda Desa (Barnas) Lombok Utara Hamdan, kemarin (18/3).

[postingan number=3 tag=”klu”]

Dijelaskannya, gagal panen juga masih mengancam petani-petani disana, karena saat ini banyak tanaman yang terserang penyakit dan kemungkinan hasil panen yang dihasilkan akan menurun. Menurutnya, hal ini diyakini disebabkan persoalan yang kerap terjadi seperti bibit yang diberikan tidak sesuai kondisi, pengaturan awal tanam serta distribusi obat-obatan yang selalu terlambat. “PPL kurang aktif hanya menunggu laporan dari petani. Seharusnya sejak proses awal sudah didampingi agar tidak terjadi seperti ini,” terangnya.

Baca Juga :  725 Hektar Tanaman Padi di Bima Rusak Berat

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lombok Utara Melta mengakui, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan berapa luas lahan petani yang mengalami gagal panen ataupun terancam gagal panen. Selain itu, pihaknya mensinyalir penyebab gagal panennya sejumlah petani dikarenakan cuaca yang tidak menentu. Dimana pada tahun sebelumnya bulan Maret dan April hujan sudah terjadi, tetapi tahun ini musim hujan masih belum terjadi dan merata. “Akhir Maret itu biasanya ada yang panen. Jadi jagung yang betul-betul membutuhkan air tetapi airnya tidak tersedia,” katanya.

Baca Juga :  Hama Penggerek Batang Resahkan Petani

Untuk itu, pihaknya menyarankan petani menyediakan beberapa sumur bor di daerah-daerah yang belum memilikinya. Melta juga mengklaim saat ini sudah ada sekitar 200 sumur bor. ”Cuman karena sekarang ini biaya operasional yang sulit,” tandasnya. (flo)

Komentar Anda