SELONG – Rencana revitalisasi Taman Rinjani Selong kembali dilanjutkan tahun 2019 mendatang. Ini setelah taman itu gagal direvitalisasi tahun 2017 silam.
Pemkab Lombok Timur bahkan sudah menganggarkan revitalisasi taman ini sebesar Rp 3.050.000.000 dari APBD 2019. Anggaran yang dialokasikan tahun depan ini lebih kecil dibandingkan tahun 2017 silam. Yakni sebesar Rp 5 miliar tapi gagal dieksekusi.
BACA JUGA: Longsor Terjang Tiga Rumah Warga di Lombok Barat
Kegagalan proyek ini sempat menuai sorotan dari berbagai kalangan. Terlebih, taman ini merupakan ikon Kota Selong. Kondisi taman pun kini masih terbengkalai setelah gagal dikerjakan. ‘’Alhamdulillah dianggarkan di APBD 2019,‘’ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Lotim, Mulki, Selasa (13/11).
Diketahui, dari alokasikan anggaran Rp 5 miliar itu sesuai perencanaan wajah taman akan dirombak total. Berbagai fasilitas yang sedianya akan dibangun di antaranya pembuatan air mancur, toilet, jogging track, penataan lapak dan sejumlah fasilitas lainnya.
Namun, baru tahap awal pengerjaan mulai muncul masalah. Pihak kontraktor dalam hal ini PT Bangun Persada Spesialis tidak bekerja. Kondisi taman pun mangkrak dalam kurun waktu yang cukup lama. Hingg kemudian terjadi komplik antara kontraktor dengan pejabat pembuat komitmen (PPK). Kedua pihak saling menyalahkan terkait dengan mandegnya pengerjaan proyek tersebut. Hingga kemudian berjujung terhadap pembatalan kontrak pengerjaan dengan kontraktor. ‘’Terkait dengan perencanaan tahun mendatang tentunya akan disesuaikan lagi,‘’ singkat Mulki.
Terpisah, Sekertaris Dinas Pariwisata (Dispar) Lotim, H Abdul Hakim merasa perihatin melihat kondisi taman yang terkesan mubazir dan tidak bisa dimanfatakan masyarakat. Apa yang disampaikan itu tentunya tak lepas dari peranya terhadap sejarah awal dibangunya taman itu. Dia merupakan salah salah satu orang yang telah menggagas pembuatan taman tersebut di era Bupati H Sadir tahun 1996 silam. ‘’Saya sangat kecewa sekali melihat kondisi taman yang memperihatinkan seperti itu. Soalnya saya yang pertama kali ikut menggagas taman ini,‘’ ujarnya.
BACA JUGA: Rizki Maulana, Anak Pelanggar Lalu Lintas yang Viral di Medsos
Selain itu, taman ini merupakan salah satu ikon objek wisata Lotim di pusat kota. Jadi, taman ini selalu ramai dikunjungi masyarakat sebagai tempat rerkerasi dan berlibur bersama keluarga. Tapi dengan kondisinya seperti sekarang, tentunya tidak bisa lagi dimanfaatkan masyarakat. ‘’Taman ini salah satu bagian tempat untuk wisata yang murah. Masyarakat tidak perlu harus keluar biaya. Tapi sekarang, tentunya sangat merusak pemandangan,’’ sesalnya.
Disampaikannya, kegagalan pengerjaan proyek taman ini tak lain disebabkan karena perencanaanya yang tidak matang. Pembangunan itu harusnya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anggaran. ‘’Jangan semuannya dirusak. Semestinya penataan dilakukan secara bertahap. Kita tentunya sangat mendukung upaya renovasi. Tapi harus dengan perencanaan yang matang,’’ pungkas Lukman. (lie)