MATARAM-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menggelar talk show Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coi), sebagai upaya pencegahan dan penanganan terorisme di Hotel Killa Senggigi, Kamis (12/11).
Talk show yang akan disiarkan langsung oleh RRI Mataram, menghadirkan nara sumber yaitu Direktur Pencegahan BNPT, R Ahmad Nurwakhid, praktisi Media Yosep Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers 2016-2019) dan Kabid Media Massa, Hukum dan Humas FKPT NTB, Tony Edy Wibowo. Kegiatan yang bertemakan “Indonesia Adalah Kita” tersebut, melibatkan aparatur kelurahan dan desa, Babinsa, Babinkamtibmas, wartawan dan anggota Duta Damai Dunia Maya dimaksudkan untuk literasi nformasi dalam rangka pencegahan terorisme.
Sebelum acara talk show dimulai, Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar MH akan audensi dengan pengurus FKPT NTB dan narasumber. ”Pada acara ini Gubernur NTB Dr Zulkifliemansyah SE MSc akan memberikan sambutan pada acara tersebut. Kemudian dilanjutkan pidato kunci Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar MH,” kata Kabid Media Massa, Hukum dan Humas, Tony Edy Wibowo kepada Radar Lombok di Mataram (10/11).
Disinggung persiapan pelaksanaan kegiatan, Tony mengatakan persiapan sudah 90 persen, tinggal menunggu pelaksanaannya saja. ”Mudah-mudahan semua lancar. Undangan sebanyak 70 lembar untuk peserta dari Lombok sudah kita sebarkan. Begitu juga dengan undangan untuk anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) NTB juga sudah kita sebarkan,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, maksud diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran rencana kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi dalam rangka Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTB Tahun Anggaran 2020 dengan Tema “Indonesia adalah Kita” tagline : #Ngopi Coi (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia).
Sedangkan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat, khususnya aparatur kelurahan dan desa, penegak hukum, awak media massa pers, dan generasi muda, mengenai pentingnya peran media dalam upaya pencegahan terorisme. Selain itu memberikan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat, khususnya aparatur kelurahan dan desa, awak media massa pers, dan generasi muda, mengenai dampak negatif internet sebagai salah satu sarana penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme.
”Kita berharap dengan kegiatan ini dapat mendorong berbagai elemen masyarakat, khususnya aparatur kelurahan dan desa, penegak hukum, awak media massa pers, dan generasi muda, untuk lebih bijaksana dalam mengolah informasi dari berbagai media, sehingga mampu menimbulkan daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme,” katanya. (tn)
