Takaran Gula dan Beras Bantuan JPS Mataram Ditemukan Kurang

Sidak JPS Mataram
GUDANG PENYEDIA : Tim asistensi covid-19 Pemkot Mataram saat meninjau persiapan penyaluran JPS sembako di dua gudang penyedia barang di Mataram. (alimashum/radarlombok)

MATARAM — Tim Pendampingan/Asistensi Covid -19 Kota Mataram menemukan sejumlah kekurangan saat meninjau persiapan penyaluran bantuan paket sembako program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Kota Mataram. Sidak dilakukan di dua gudang milik penyedia yang berbeda.

Hasilnya petugas menemukan adanya kekurangan takaran pada beras dan gula yang akan dibagikan kepada masyarakat. Seperti di gudang milik CV Bangil Persada di Jalan Swakarya Raya. Takaran gula sekitar 5 gram dari 1 kilogram yang akan dibagikan kepada masyarakat. Kekurangan 5 gram ini didapati untuk sekitar 400 penerima. Sedangkan 3000 lebih paket lainnya diketahui justru mengalami kelebihan takaran.

Sebagai catatan, CV Bangil Persada mendapat jatah 3.261 paket bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat. ‘

“Di lokasi pertama memang ada kekurangan pada gula. Tapi kurangnya itu masih dalam batas toleransi yang ditentukan. Dinas perdagangan juga memastikan itu masih dalam batas toleransi,’’ ujar Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Lalu Alwan Basri disela kunjungan ke gudang penyedia distributor JPS, Jumat (29/5).

Selain itu, petugas menemukan sabun wangi dalam paket bantuan yang disebar. Sedangkan ketentuannya adalah sabun antiseptic. Untuk itu, petugas langsung meminta penyedia untuk mengganti sabun antiseptic yang akan dibagikan kepada masyarakat.

“Harusnya yang dibagikan itu sabun antiseptic. Sudah kita minta untuk diganti,’’ katanya.

Sementara itu, pemilik CV Bangil Persada, Yosi Jorghi kekurangan bukan pada 3.261 gula yang akan dibagikan kepada masyarakat, melainkan hanya pada beberapa paket gula. Sementara kelebihan takaran lebih banyak dari yang kurang. Kekurangan pun disebutnya masih dalam batas toleransi.

Baca Juga :  Usut JPS Kota Mataram, Polisi Klarifikasi Kadinsos

“Batas toleransi itu seperti yang disebutkan dinas perdagangan tadi maksimal 1,5 persen. Ini kan kita hanya 5 gram. Yang lebih takarannya juga lebih banyak,’’ ungkapnya.

Sedangkan untuk sabun yang diminta untuk diganti. Yosi mengaku tidak masalah dan siap untuk mengganti.

“Untuk sabun antiseptic, kami sudah sanggupi dan siap untuk menggantinya,’’ ujarnya.

Berlanjut ke lokasi kedua di gudang milik CV Niaga Mandiri. Penyedia ini juga mendapat jatah 3.261 paket bantuan yang akan digelontorkan kepada masyarakat. Petugas menemukan adanya kekurangan takaran berat beras. Tapi kekurangan ini juga masih dalam batas toleransi. Sebagai gambaran, bantuan beras yang dibagikan seberat 10 kilogram. Sedangkan batas kekurangan beras sebesar 9.850 gram masih bisa ditoleransi.

‘Jadi masih bisa ditoleransi itu sesuai dengan rekomendasi dinas perdagangan,’’ kata Lalu Alwan Basri.

Sementara untuk sabun disebutnya tidak ada masalah. Karena yang disediakan penyedia adalah sabun antiseptic sesuai ketentuan.

“Sabunnya sudah sesuai,’’ imbuhnya.

Saat kunjungan ini juga terungkap. Bahwa gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Mataram tidak lagi membagikan telur dalam paket JPS, melainkan diganti dengan kerupuk mentah atau aluman kerupuk kulit. Untuk hal ini, Alwan mengaku kurang pas untuk menjawabnya.

Baca Juga :  Usut JPS Kota Mataram, Polisi Klarifikasi Kadinsos

“Kalau untuk pergantian telur, mungkin ada pertimbangan-pertimbangan dari Dinas Sosial,’’ jelasnya.

Alwan mengatakan, kedatangnnya untuk meninjau persiapan penyaluran tahap keempat dari target 19.803 paket bantuan. Masing-masing penyedia mendapat jatah 3.261 paket bantuan. Keduanya disebut sudah siap untuk menyalurkan bantuan.

“Tinggal nanti dibagi oleh dinas sosial masing-masing kelurahan diturunkan distributor. Karena ini ada sasarannya berbeda. Ada tambahan untuk pasien positif dan PDP,’’ terangnya.

Kepala Dinas Sosial Baiq Asnayati mengatakan, untuk pergantian telur alasannya karena rentan dan cepat rusak. Apalagi harus diantarkan langsung kepada penerima. Sehingga berpotensi rusak sebelum diterima. Untuk itu diganti dengan kerupuk kulit.

“Telur itu cepat rusak. Kita ingin bantuannya yang tahan lama. Masyarakat juga membutuhkan itu. Kita juga memberdayakan IKM dengan membagikan kerupuk. Telur kan kita datangkan dari luar,’’ katanya.

Bantuan ini nantinya akan disalurkan pada hari Minggu (31/5). Ia juga memastikan ada tambahan penerima dari pasien positif dan PDP. Jumlahnya mencapai 248 yang sudah tertuang dalam surat keputusan (SK).

“PDP dan pasien positif saja yang dapat. Besok hari minggu kita distribusikan,’’ jelas Asnayati.

Tim asistensi ini beranggotakan Polresta Mataram yang diwakili Wakapolresta Mataram, AKBP Erwin Suwondo, Inspektorat Kota Mataram, Kejari Mataram, BPKP dan lainnya. (gal)

Komentar Anda