MATARAM–Yuliana (20), seorang ibu asal Kabupaten Sumbawa Barat, menghadapi situasi penuh tantangan setelah melahirkan bayi prematur di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kehamilan pertama Yuliana, yang memasuki usia 24 minggu 5 hari, berakhir dengan diagnosis Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR). Ia dirujuk ke RSUP NTB pada Jumat, 4 April 2025, setelah tidak merasakan gerakan janin sejak 1 April. Pada Minggu dini hari, 6 April 2025, ia melahirkan janin dengan berat 650 gram yang telah meninggal dunia.
Jenazah bayi kemudian dipulasarkan oleh instalasi forensik RSUP NTB untuk dipersiapkan pemulangannya ke Kabupaten Sumbawa Barat. Namun, biaya pemulangan jenazah sebesar Rp 2,6 juta tidak mampu ditanggung keluarga Yuliana, karena tidak tercakup dalam layanan BPJS. Akibatnya, keluarga memutuskan menggunakan jasa transportasi online dengan biaya Rp 407 ribu.
Perjalanan mereka terhenti sementara di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, pada Minggu sore, saat petugas memeriksa kendaraan yang membawa jenazah. Jenazah bayi tersebut ditemukan sedang digendong oleh neneknya, Hadiatullah (53). Regulasi pelabuhan melarang pengangkutan jenazah tanpa menggunakan ambulans, sehingga kepulangan keluarga tertunda.
Menurut Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, setelah mendengar cerita keluarga korban, petugas Polsek Kayangan memfasilitasi pemulangan jenazah menggunakan ambulans dari Puskesmas Labuhan Lombok.
Direktur RSUP NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, menjelaskan bahwa biaya pemulangan jenazah selama ini menjadi tanggung jawab keluarga pasien. Namun, rumah sakit memiliki dana sosial yang dapat digunakan untuk membantu keluarga kurang mampu.
Dalam dua bulan terakhir, RSUP NTB telah memfasilitasi pemulangan lima jenazah menggunakan dana ini. Sayangnya, dalam kasus Yuliana, keluarga memilih buru-buru pulang tanpa sempat menerima edukasi mengenai adanya bantuan yang tersedia. Kekhawatiran bahwa jenazah bayi akan mengeluarkan aroma tidak sedap menjadi alasan keputusan mereka.
RSUP NTB tambah Herman, menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu pemulangan jenazah ke wilayah asal pasien di masa mendatang. (RL)