Tahun Politik, Penjualan Rumah Subsidi Diprediksi Lesu

Harga Jual Rumah Bersubsidi Naik Jadi Rp 148 Juta

“Dalam kurun waktu Januari-Desember 2017, rumah bersubsidi yang sudah terbangun dan ada konsumennya sebanyak 4.759 unit dari target 3.000 unit,” kata Anas.

Pembangunan rumah bersubsidi pada tahun 2017 ini melibatkan sebanyak 34 perusahaan pengembang, yang membangun di enam kabupaten/kota di Provinsi NTB. Adapun titik lokasi pembangunan rumah subsidi yang ada di enam kabupaten/kota tersebut tersebar di 39 titik lokasi. Kabupaten Lombok Barat menjadi daerah yang pembangunan rumah subsidi terbanyak yakni sebanyak 22 titik lokasi dengan realisasi bangunan rumah sebanyak 3.386 unit. “Untuk Lombok Barat jumlah pengembang ikut terlibat dalam program rumah  subsidi sebanyak 18 perusahaan,” sebut Anas.

Selanjutnya di Kabupaten Sumbawa realisasi pembangunan rumah bersubsidi selama tahun 2017 sebanyak 574 unit yang dibangun oleh 3 perusahaan pengembangan yang tersebar di tiga titik. Kemudian di Kabupaten Lombok Utara, pembangunan  rumah  subsidi terealisasi sebanyak 350 unit yang ditangani oleh enam perusahaan pengembang dan tersebar di tujuh titik lokasi.

Baca Juga :  Pelalah Cumi ala Hotel Santika Hadir di Bulan Mei

Kemudian di Kabupaten Lombok Timur, terbangun sebanyak 194 unit rumah subsidi ditangani oleh dua perusahaan pengembang tersebar di dua titik lokasi. Kabupaten Lombok Tengah realisasi rumah subsidi terbangun sebanyak 192 unit dibangun oleh tiga perusahaan pengembang di tiga titik lokasi. Terakhir di Kota Mataram berada di dua titik lokasi oleh dua perusahaan pengembangn dengan banyak rumah terbangun sebanyak 63 unit.

Lebih lanjut, Anas mengatakan, realisasi pembangunan rumah bersubsidi di NTB sebanyak 4.759 unit diatas target sebanyak 3.000 unit tidak ada masalah terkait mendapatkan susbisi KPR dari perbankan. Karena, Bank BTN yang menjadi satu-satunya yang merealisasikan pembiayaan rumah bersubsidi di tahun 2017, tetap mendapatkan subsidi. Karena tidak terbatas pada target sebanyak 3.000 unit, dimana penyaluran subsidinya melalui KPR Bank BTN. “Selama bank masih menyiapkan KPR-nya terus bisa jalan subsidinya,” jelas Anas.

Baca Juga :  Kelompok Petani Hutan Diberikan Bantuan Ekonomi Produktif

Untuk kelebihan atau selisih rumah yang mendapatkan pembiayaan subsidi sebanyak 359 unit tersebar di 6 kabupaten/kota karena belum ada konsumennya, Anas memastikan akan menjadik stok bagi perusahaan pengembang untuk dijual pada tahun 2018 ini.

Sementara itu jika dibandingkan dengan realisasi pembangunan rumah subsidi di tahun 2016 yang hanya mencapai 2.532 unit dengan total pembiayaan dari perbankan sebanyak Rp300 miliar lebih, maka realisasi rumah subsidi di tahun 2017 ini berlangsung sukses. (luk)

Komentar Anda
1
2