Tahun Baru, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Total

Pendakian Dibuka Kembali Bulan April

Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Total
PELAWANGAN SEMBALUN: Pendakian Gunung Rinjani akan ditutup total pada 1 Januari 2018 mendatang, dan akan dibuka kembali pada bulan April 2018 mendatang. Tampak para pendaki sedang membuat camp di Pelawangan Sembalun. (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

SELONG — Pada awal tahun baru 1 Januari 2018 mendatang, jalur pendakian Rinjani akan ditutup total selama tiga bulan sampai dengan akhir Maret 2018 mendatang. Diperkirakan selama penutupan tersebut akan terjadi hujan dan bahkan badai yang bisa mengancam keselamatan para pendaki.Demikian dikatakan Kepala Balai TNGR Mataram, Agus Budi Santoso pada Radar Lombok Kamis akemarin (14/12). “Sebetulnya petengahan Desember ini sudah ditutup, akan tetapi kalau terlalu awal ditutup kasian warga yang mencari nafkah di sana,” katanya.

Sehingga atas berbagai pertimbangan dan salah satunya hal tersebut diatas sehingga kemudian disepakati penutupan akan dilaksanakan mulai tahun baru mendatang. Sehingga diharapkan jika ada pendaki yang menginginkan melaksanakan tahun baru di Rinjani maka hendaknya mendaki atau naik sebelum tahun baru.

Terkait imbauan dan sosialisasi penutupan ini Agus mengaku telah bersurat ke semua Kedutaan Besar yang ada di Jakarta dan semua negara-negara tetangga, semua kepala daerah hingga Kades pada lokasi jalur pendakian. Sosialisai juga telah dilakukan melalui sepanduk, RRI dan juga media lainnya. “Dan yang lebih penting, di lapangan kita melakukan penjagaan 24 jam di semua titik menuju Rinjani, dengan melibatkan beberapa elemen masyarakat dan Mitra Polhut.

Baca Juga :  Islamic Center Gaet Banyak Wisatawan

Diimbau kepada seluruh masyarakat NTB dan juga para pendaki yang berasal dari luar daerah atau luar negeri untuk memperhatikan hal ini guna menghindari musibah atau kecelakaan saat pendakian. Sehingga masyarakat atau pendaki tidak nekad menerobos melakukan pendakian saat dilakukan penutupan, karena ini akan sangat berbahaya sekali. Disamping itu tidak ada jalan untuk bisa dilalui nantinya karena semua pintu masuk akan dijaga 24 jam oleh petugas.

Tragedi mengenaskan pernah terjadi di Rinjani pada dekade 1980an yang menyebabkan korban jiwa sebanyak 7 orang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Lombok Timur. Ketujuh orang mahasiswa tersebut ditemukan tewas pada sekitar daerah pelawangan karena serangan badai hujan dan angin. Karenanya dikatakan akan sangat rentan sekali terjadinya musibah jika pendakian tidak ditutup.

Trek pendakian Rinjani akan sangat berbahaya bila saat musim hujan terlebih bila terjadi badai angin kencang. Sebab pada track ini selain curam juga sempit dengan kiri kanan berupa tebing terjal yang dikhawatirkan akan sangat berbahaya jika dilalui pendaki. “Tujuan pendakian itu kan adalah untuk berwisata, bukan untuk datang kemudian mendapatkan musibah. Sehingga guna mengantisipasi itu maka penutupan dilakukan sampai dengan Maret mendatangyang alasannya untuk keselamatan pengunjung,” ujarnya.

Alasan kedua adalah guna memberikan kesematan untuk ekosistem yang ada di sekitar track Rinjani. Dikatakan pada sekitar jalur track pendakian banyak terdapat mahluk atau hewan yang selama ini terganggu akibat ramainya pendaki yang lalu lalang. Sehingga kesempatan penutupan ini diharapkan akan memberikan kesempatan pada ekosistem yang ada untuk berkembang biak dan tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Kebetulan selama penutupan akan dialaksanakan diperkirakan merupakan terjadinya musim kawin.

Menyinggung tentang arus kunjungan dikatakan  sampai dengan akhir Desember mendatang diperkirakan tingkat kunjungan ke Rinjani mencapai 100 ribu orang lebih. Dengan demikian rata-rata capaian pengunjung per bulannya adalah mencapai delapan ribu lebih. (lal)

Komentar Anda