Tabung Oksigen Susah Didapat di Lobar

CEK: Jajaran Polres Lombok Barat melakukan pengecekan ketersediaan tabung oksigen di RS Tripat. (IST/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG – Seiring dengan melonjaknya jumlah pasien Covid-19 baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang melakukan isolasi mandiri, tabung oksigen kian langka di lapangan. Warga kesulitan mendapatkan medium penampung oksigen tersebut. Ada calo yang menawarkan dengan harga yang tidak wajar.

Lombok Barat adalah daerah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Daerah ini masuk zona merah. Di tengah lonjakan kasus Corona, tabung oksigen juga langka. “ Sudah tanyakan dimana-mana nggak ada, kita butuh sekali,” ungkap M. Ali (45), warga Gerung kepada Radar Lombok kemarin. Ali punya anggota keluarga yang menjalani perawatan di rumah karena Covid-19 dan butuh tabung oksigen. Ia mengaku ditawari oleh beberapa orang namun dengan harga yang tidak wajar. Satu tabung ukuran 1 kubik dihargakan lebih dari Rp 3 juta. Begitu pun dengan tabung oksigen ukuran 6 kubik.

Anggota DPRD Lombok Barat, Munawir Haris, memberi sorotan soal kelangkaan tabung oksigen ini. Ia meminta aparat keamanan menelusurinya. Jangan sampai pula kelangkaan ini justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin mereguk keuntungan dengan cara curang. “ Kita minta aparat menelusuri hal ini,” ungkap anggota DPRD Dapil Kuripan-Gerung dari PAN ini.

Baca Juga :  Pelaku Wisata Sambut Pelonggaran Kawasan Wisata

Sebelumnya pihak Poles Lombok Barat mengecek kesiapan BOR, obat- obatan, dan tabung oksigen RSUD Tripat dalam penanganan Covid-19. Wakapolres Lombok Barat, Kompol Taufik, mengatakan, pengecekan ini penting dilakukan agar penanganan Covid-19 di daerah ini bejalan baik. “ Masalah ketersedian oksigen, obat-obatan yang terkait dengan Covid-19, tenaga medis dan BOR sangat penting, sehingga kita mengecek langsung ke lapangan untuk memastikan ketersediaannya,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan mengetahui perkembangan, pihak kepolisian dapatmenentukan langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan penanganan. “Sehingga dibutuhkan komunikasi yang intens terkait bagaimana penanganan isolasi mandiri dan pasien yang meninggal maupun yang sembuh yang mana ini

merupakan kekhawatiran kita,” ungkapnya.

Sementara itu Sukmawati, Kepala Instalasi Farmasi RSUD Tripat berharap tidak sampai kewalahan dengan makin meningkatnya jumlah pasien. “Ketersediaan obat – obatan di rumah sakit kami laporkan secara intens kepada tim dari pusat dan Kemenkes, koordinasi dengan pihak provinsi juga lakukan terkait BOR,” ucapnya.

Baca Juga :  336 PNS Lobar Terancam Berstatus Bodong

Melalui komunikasi ini pihaknya berharap RSUD Tripat Gerung dapat bertindak cepat sebagai langkah antisipasi agar tidak kewalahan nantinya seperti yang dialami beberapa rumah sakit lain.

Untuk memastikan ketersediaan tabung oksigen, Wakapolres didampingi para Kasat dan Kapolsek Gerung melakukan pengecekan langsung di PT Sama Bayu Mandala bertempat di Dusun Gumese Desa Giri Tembesi Kecamatan Gerung. Supriadiansya dari PT Sama Bayu Mandala memastikan, sampai dengan saat ini kebutuhan tabung oksigen masih dalam keadaan aman.”Ketersediaan tabung oksigen masih aman, suplai tetap dilakukan di beberapa rumah sakit, diantaranya terhadap enam rumah sakit di Lombok,”tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lobar Hj. Made Ambaryati juga mengatakan untuk ketersediaan oksigen di RS Tripat masih aman. Dimana jumlah ketersediaan oksigen di RS Tripat 3,18 ton, dengan tabung kecil 15 dan tabung besar 28.”

Laporan ini masih tersedia 3,18 ton ini di RS Tripat saja, ini masih aman,” tegasnya.(git/ami)

Komentar Anda