Survei SMRC: Najmul-Kus Unggul di Pilkada KLU

RILIS: Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, saat menyampaikan rilis hasil survei Pilkada KLU di Mataram, pada Minggu (10/11). (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei pemilihan Bupati dan Wakil Bupati KLU 2024.

Hasilnya, pasangan Najmul Akhyar-Kusmalahadi Syamsuri unggul dengan 53,8 persen, disusul Danny Karter Febrianto-Zaki Abdillah dengan 25,6 persen, dan TGH Muchsin-Junaidi Arif dengan 16,3 persen. Survei ini dirilis pada Minggu malam (10/11) sekitar pukul 22.00 WITA.

Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, menyampaikan bahwa survei ini dilakukan pada 27 Oktober hingga 2 November 2024. Sasarannya adalah warga KLU yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

“Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 410 orang. Sampel dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” bebernya.

Dilanjutkan Deni, metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kemudian quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). “Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” ungkapnya.

Pada survei tersebut pihaknya menanyakan seandainya pemilihan langsung dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan dipilih. “Dari pertanyaan ini kita mendapatkan responden ada 53,8 persen yang memilih pasangan Najmul-Kusmalahadi, kemudian ada 25 persen yang memilih pasangan Danny-Zaki dan 16,3 persen memilih Muchsin-Junaidi dan ada 4,8 persen yang belum tahu,” bebernya.

Terkait apakah pilihan mereka tersebut sudah solid atau tidak, Deni menjelaskan bahwa sangat banyak pemilih yang sudah solid atau hampir tidak mungkin mengubah pilihan, yakni sekitar 78 persen. Kemudian ada 28 persen yang kecil kemungkinan mengubah pilihannya dan ada 13 persen yang cukup besar mengubah pilihannya serta 9 persen yang sangat besar kemungkinan mengubah pilihan. “Kalau digabungkan ada 22 persen itu yang pendukung lemah atau sering kita sebut swing voters,” bebernya.

Terkait alasan Najmul-Kusmalahadi mendapatkan elektabilitas paling tinggi, Deni mengatakan hal itu karena dipengaruhi oleh tingkat popularitas. Di mana 93 persen masyarakat mengenal Najmul. Sementara Danny Karter sekitar 71 persen, Muchsin 41 persen, Zaki Abdillah 52 persen, Junaidi Arif 48 persen, dan Kusmalahadi 52 persen. “Jadi wajar kalau calon yang dikenal lebih banyak dipilih. Tetapi terkenal saja tidak cukup. Selain terkenal juga harus disukai,” ungkapnya.

Dari ketiga calon bupati, tingkat disukai Najmul juga paling tinggi yakni 93 persen dari yang tahu, sementara Muchsin 87 persen dan Danny 75 persen. “Jadi kualitas personel Najmul Akhyar paling positif di antara yang lain,” sebutnya.

Namun yang perlu menjadi catatan, kata Deni, pemungutan suara masih tinggal beberapa hari lagi. Artinya, dukungan kepada calon masih akan berubah, masih ada pemilih yang belum dapat memilih secara spontan (28,6 persen) dan sekitar 22 persen dari yang sudah memilih (dalam simulasi semi terbuka) menyatakan masih besar kemungkinan untuk berubah pilihan. (der)