Survei OMI: Perindo Nihil Kursi DPR RI Dapil NTB

Sumber Foto : Facebook Partai Perindo

MATARAM – KPU telah mengumumkan 18 partai politik (parpol) peserta pemilu 2024. Tercatat 9 parpol merupakan yang lolos parlemen di Nasional, sisanya partai yang belum lolos ambang batas, dan sisanya lagi muncul beberapa partai baru.

Merespons perkembangan politik tersebut, Olat Maras Institute (OMI) bekerja sama dengan MY Insitute menggelar Rilis Hasil Survei “Popularitas dan Elektabilitas Partai Politik di Provinsi Nusa Tenggara Barat Jelang Tahun 2024”.

Disampaikan oleh Miftahul Arzak selaku Direktur OMI bahwa survei ini bertujuan bukan hanya memperlihatkan perkembangan politik di NTB, melainkan juga ada harapan-harapan dan penilian masyarakat terhadap parpol.

Ditambahkan lagi oleh Mifta bahwa survei ini dilaksanakan dengan pembiayaan pribadi lembaga sehingga jauh dari pengaruh-pengaruh politik kepentingan. “Survei ini murni untuk masukan terhadap partai politik di NTB,” tegas Mifta, Selasa (17/1).

Survei ini dilaksanakan pada 29 Desember 2022 hingga 10 Januari 2023 dengan margin of error 3 persen, tingkat kepercayaan 95 persen dan tingkat heterogen 0,3, sehingga mendapatkan responden sejumlah 800 orang yang tersebar di seluruh kabupaten hingga tingkat kecamatan di Provinsi NTB.

Pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan masyarakat NTB tentang parpol, dan jika pada hari itu dilaksanakan pemilihan legislatif, maka masyarakat akan memilih partai mana? Dikarenakan nama-nama calon belum terdaftar di KPU, maka pertanyaan masih seputar menanyakan nama parpol. Mifta menjelaskan bahwa tentunya keterpilihan di tahun 2024 nanti bisa jadi berubah, tetapi paling tidak saat ini parpol telah mengetahui rute mula untuk berjalan.

Pada sesi awal, Mifta menjelaskan bahwa parpol memiliki pekerjaan rumah untuk berbuat di tengah masyarakat. Mayoritas masyarakat NTB menilai bahwa parpol masih sering muncul saat mendekati pemilihan saja, selain itu masih minim melahirkan kader-kader potensial, dan masyarakat menilai parpol hanya sebagai orang yang membawa bantuan sosial saja.

Baca Juga :  Farin Digantikan Ibunya Jadi Bacaleg DPRD NTB

Dari penjelasan tersebut perlu adanya pendidikan politik yang diberikan untuk kader parpol hingga masyarakat yang menilai tugas-tugas anggota legislatif.

Berikuti hasil survei yang didapatkan untuk urutan popularitas parpol dari yang paling dikenal hingga yang masih rendah pengetahuan masyarakat tentang parpol tersebut:

PDI-P 92,2 persen dari masyarakat NTB, Golkar 90,2 persen, PAN 79,8 persen, PKS 76,8 persen, Demokrat 76,5 persen, PKB 76,1 persen, NasDem 73,8 persen, Gerindra 71,2 persen, Perindo 66,4 persen, PBB 65,1 persen, Hanura 64,8 persen, PPP 62,8 persen, Garuda 48,1 persen, PSI 48 persen, Gelora 38,2 persen, PKN 26,2 persen, UMMAT 20,4 persen, dan Partai Buruh 18,8 persen. Jika dilihat, popularitas parpol ini cukup berbanding lurus dengan keterpilihan parpol di Senayan pada 2019 lalu.

Sedangkan elektabilitas partai politik disampaikan oleh Yadi Satriadi selaku peneliti MY Institute. Yadi memaparkan bahwa elektabilitas parpol ini dibagi menjadi dua daerah pemilihan (Dapil). Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa dan Dapil NTB 2 Pulau Lombok. Untuk Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, pada tahun 2019 lalu diwakili oleh 3 parpol, yaitu Gerindra, PKS, dan PAN. Namun, menjelang tahun 2024 kontestasi politik ada perubahan sedikit.

Saat ini posisi pertama diduduki oleh PAN dengan angka keterpilihan mencapai 18,3 persen pada seluruh masyarakat Pulau Sumbawa, disusul oleh NasDem 16,5 persen dan terakhir PKS sejumlah 12,8 persen keterpilihan oleh seluruh masyarakat Pulau Sumbawa. Sedangkan urutan keempat dan kelima disusul oleh PDI-P dan Golkar. Gerindra yang dahulunya urutan pertama berada pada posisi keenam.

Baca Juga :  Desain Perbaikan eks Pelabuhan Ampenan Belum Tuntas

Ditambahkan oleh Yadi, pada Dapil NTB 2 pada tahun 2019 lalu diwakili oleh 8 partai politik, di antaranya Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PDI-Perjuangan, PKB, Demokrat dan NasDem pun mengalami beberapa rotasi. Dari hasil survei ada yang lolos parlemen ada juga yang keluar. Dari hasil survei menjelang tahun 2024 ini masyarakat memilih Gerindra 12,5 persen dari seluruh masyarakat Pulau Lombok, PKS 12,3 persen, PDI-P 12 persen, Golkar 9,3 persen, PAN 9,3 persen, PKB 5 persen, Demokrat 4,5 persen, dan Hanura 3,8 persen.

Sedangkan diurutan kesembilan terdapat PPP, dan Partai Buruh urutan kesepuluh. Dari hasil survei tersebut yang sebelumnya PPP pada urutan keempat tahun 2019, saat ini berada pada urutan kesepuluh, sedangkan Partai NasDem yang pada tahun 2019 pada urutan kedelapan, dari hasil survei saat ini pada urutan kesebelas. Namun, nasib baik saat ini PAN yang pada tahun 2019 lalu tidak mendapatkan kursi, saat ini berada pada urutan kelima, begitu juga Hanura yang saat ini berada pada urutan kedelapan

Namun, dijelaskan kembali oleh Mifta, peta percaturan Politik di NTB ini masih Panjang. Masih ada waktu 1 tahun untuk parpol dan kadernya mem-branding diri dan perubahan sikap pemilih dapat berubah setiap waktunya. (yan)

Komentar Anda