Survei LSI Unggulkan Iqbal-Dinda dan Kunci Menenangkan Pemilih Muda

Oleh : Febrian Putra (Tim Pemenangan Iqbal-Dinda)

Iqbal - Dinda

Survei yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan progres elektabilitas dari paslon calon Gubernur NTB-Calon Wakil Gubernur NTB dengan nomor urut 3, Dr H Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri terus menanjak dari waktu ke waktu. Lembaga survei tertua di Indonesia ini menunjukkan survei yang dilakukan dari 14-20 Oktober 2024 dari bulan ke bulan terus mengalami kenaikan. Pada Juli 2024, simulasi pasangan menunjukkan 24,3 persen, terus menanjak hingga di posisi 34,1 persen di Bulan Oktober.

Dalam perbincangan bersama Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan yang membuat Iqbal-Dinda dipilih yang paling tinggi dikaitkan dengan jujur dan bersih dari korupsi. Hal itu pula yang membuat dalam simulasi tiga pasangan calon dengan menggunakan surat suara, Iqbal-Dinda masih kokoh di puncak dengan 33,5 persen.

Menariknya, dengan posisi elektabilitas yang unggul signifikan ini, Iqbal-Dinda memiliki basis pemilih yang sudah menguat dengan angka 76 persen. Paling tinggi diantara dua pasangan calon lainnya.

Djayadi menjelaskan, dari sisi pengenalan dan kesukaan, dibanding tiga calon gubernur lainnya, Iqbal paling kecil. Ia dikenal 60,6 persen, namun disukai 69,1 persen. Hasil itu blessing tersendiri bagi Iqbal. Pasalnya, popularitas itu masih dapat ditingkatkan, yang imbasnya tentu pada keterpilihan atau elektabilitas.

“Kalau dikenal kemudian akan disukai. Setelah disukai tentu akan dipilih. Dan posisi Iqbal saat ini masih dapat ditingkatkan popularitasnya,” katanya.

Faktor kuat yang membuat Iqbal disukai terkait dengan pendidikan dan kepintaran. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini juga dipandang publik memiliki wibawa.

Iqbal-Dinda Digemari Pemilih Muda

Sampai saat ini, Iqbal-Dinda sanggup mengafirmasi diri sebagai paslon yang digemari pemilih muda (milenial maupun zilenial). Kalangan gadgetholic ini biasanya melakukan pencarian melalui media sosial dan saluran digital lainnya sebagai sumber utama. Sementara sumber sekundernya bisa dari forum publik, podcast, televisi, dan diskusi internal.
Dalam posisi ini, anak-anak muda yang tergabung dalam jaringan relawan muda maupun tim sukses muda dapat menghadirkan citra positif.

Di tengah hiruk-pikuk serangan di media sosial baik itu facebook, Instagram, maupun tiktok, relawan muda Iqbal-Dinda tak gagap situasi. Mereka fokus untuk “menjual” kelebihan dan hal-hal yang baik terkait Iqbal-Dinda.

Tak sekadar di dunia maya, di darat pun anak-anak muda ini sanggup tampil mengimbangi para seniornya, tentu dengan cara politik riang gembira dan asyik. Kesuksesan Jalan Sehat yang digelar Minggu 15 September 2024 tak dapat dilepaskan dari tangan dingin tim sukses muda Iqbal-Dinda.

Buah dari konsistensi menjaga ceruk pemilih muda itu pun terlihat nyata jelang konser akbar yang dihadiri Slank. Anak-anak muda kreatif nan jenius ini yang menjadi tulang punggung persiapan. Menyiapkan sebaik mungkin kedatangan Kaka, Bimbim, Ridha dkk. Bahkan, informasi terakhir di penghujung masa kampanye, sejumlah anak muda dari berbagai daerah akan membuat acara besar.

Ya, pemilih muda Provinsi NTB dalam Pilkada 2024 cukup besar, data KPU Provinsi menunjukkan jumlahnya mencapai 2,1 juta pemilih atau 54,04 persen. Masih menurut data LSI, untuk pemilih di bawah 25 tahun, Iqbal-Dinda unggul hingga 36,8 persen. Sementara usia 26-40 tahun unggul signifikan hingga 38 persen dibanding dua kompetitornya.

Menjaga yang Baik untuk Keberlanjutan NTB

Modal besar yang dimiliki oleh Iqbal-Dinda saat ini adalah kemudaan. Mengacu pada komposisi hari ini, untuk menjaga keberlanjutan bagi NTB dibutuhkan peran aktif para anak muda. Dan ceruk pemilih muda ini sebagian besar telah memberikan preferensi politik pada Iqbal-Dinda.

Anak muda memainkan peran penting dalam bisnis digital. Anak muda tumbuh dalam lingkungan yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang cepat. Mereka lebih mahir dalam teknologi dibandingkan generasi sebelumnya, lebih memahami tren digital yang sedang berkembang, dan seringkali lebih terbuka terhadap perubahan dan adaptasi teknologi baru.

Anak-anak muda ini lebih memahami cara memasarkan dan menjual barang atau jasa menggunakan platform digital seperti media sosial, pasar, dan situs web. Selain itu, mereka lebih cenderung berpikir di luar kotak, melihat peluang baru, dan menemukan solusi yang lebih inovatif.

Anak-anak muda ini mengadopsi tren digital yang sedang berkembang. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi oleh teknologi digital, seperti media sosial, smartphone, dan aplikasi mobile, sehingga mereka secara alami lebih terbiasa dengan dunia online, lebih memahami cara berinteraksi dengan audiens online, dan lebih memahami tren yang sedang populer. Dalam bisnis digital, sangat penting untuk memahami tren dan keinginan konsumen untuk membuat produk atau layanan yang diminati pasar.

Seperti yang disampaikan Iqbal-Dinda dalam penutup debat kedua, cara-cara terbaik, berkelas dunia dan level dunia akan digunakan untuk membangun NTB. Maka tak ada jalan lain, hanya anak muda NTB yang dapat mewujudkan program-program Iqbal-Dinda demi keberlanjutan untuk NTB.(*)