Suntikan Dana Dari Pusat Berkurang

Konsekuensi tak Lagi Jadi Daerah Tertinggal

SELONG– Lombok Timur adalah salah satu daerah di NTB yang dinyatakan keluar dari status daerah tertinggal oleh pemerintah pusat. Ada konsekuensi yang didapat dengan status membanggakan ini. Yakni berkurangnya suntikan dana dari pemerintah pusat. Termasuk dana untuk memperbaiki rumah tidak layak huni. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sudah memiliki kebijakan untuk mengatasi permasalahan berkurangnya dana pusat itu. “Dengan kebijakan bupati, maka di tahun 2020  kita akan membangun rumah sekitar 2.500 unit rumah yang dananya berasal dari APBD,”kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Lombok Timur, Sahri, Selasa (01/10).

Ini sesuai dengan komitmen bupati yang ingin menuntaskan pembangunan rumah bagi warga miskin dengan menggunakan APBD. Selain dari APBD, masih ada anggaran pusat untuk 500 unit. Bukan hanya itu, untuk penuntaskan RTLH ini, juga akan ada dana DAK untuk sekitar 350 unit rumah, serta ada bantuan-bantuan lain yang berasal dari pemerintah provinsi.”Dengan adanya bantuan dana ini, tentunya banyak rumah yang akan dituntaskan, dan tahun demi tahun RTLH ini akan terus ditingkatkan agar RTLH yang masih banyak bisa berkurang,”ungkapnya.

Ia mengatakan, awal tahun lalu, jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 35236 unit. Jumlah ini sudah berkurang karena ada pembangunan melalui kegiatan TMMD sebanyak 100 Unit, lalu ada dari provinsi 108 unit, dari APBN baik yang reguler maupun dana aspirasi 786 unit. Totalnya 1.236 unit.

Mengenai program lain, dinas ini sebelumnya disebut paling rendah capaiannya yakni sebesar 4 persen saja. Namun hingga bulan Agustus lalu, Perkim sedang menyiapkan berbagai persiapan. Perkim mendapakan dana afirmasi dari Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal yaitu pengerjaan jalan trans desa sebanyak empat paket yang terdiri dari beberapa ruas seperti peningkatan jalan poros desa di Aikmel sepanjang 2 kilometer, kemudian peningkatan poros desa di Wanasaba 1,2 kilometer, ada lagi peningkatan jalan poros desa di Desa Bagik Papan sepanjang 2 kilometer. “Tiga ruas jalan ini kami masukkan ke dalam paket satu, “ jelasnya.

Kemudian paket dua, ada tiga bagian yang berada di Desa Embung Tandong 2 kilometer, kemudia di Desa Jenggik Utara 2 kilometer, dan Desa Jeruk Manis sepanjang 2 kilometer. Paket tiga berada di Desa Bagik Manis sepanjang 2 kilometer, dan desa Sugian sepanjang 2 kilometer.

“ Paket empat berada di Desa Sajang 2 kilometer, dan desa Madayin sepanjang 2 kilometer,”jelasnya.

Kegiatan yang sudah berjalan ini katanya, pada saat ini serapan dana sudah mencapai 60 persen lebih, tetapi serapan fisik sudah mencapai 70 persen. Untuk itu ia berharap pada akhir bulan Oktober pengerjaan trandes bisa mencapai 100 persen. “Sedangkan untuk RTLH sendiri serapan dananya sudah mencapai 50 persen, sementara fisiknya sudah mencapai 65 persen,” ungkapnya.(wan)

Komentar Anda