Sumber Air Tiada, Warga Diminta Berdoa

Warga Diminta Berdoa
AIR BERSIH: Tampak salah seorang warga sedang mengangkut air bersih, saat petugas menyalurkan air bersih di Desa Persiapan Lelong, Kecamatan Praya Tengah, beberapa waktu lalu.( M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah (Loteng) mengakui kalau sampai saat ini kondisi kekeringan di Loteng semakin parah. Bahkan dapat dikatakan sudah masuk darurat kekeringan. Pasalnya, sumber mata air yang selama ini dijadikan sebagai lokasi pengambilan air untuk kemudian disalurkan ke masyarakat, ternyata juga sudah tiada, alias sudah kering.

Kepala BPBD Lombok Tengah, H Muhammad menegaskan, hingga kini setidaknya ada 82 desa di Loteng yang mengalami kekeringan, dan sangat membutuhkan suplai air bersih. Dimana titik terparah ada di Kecamatan Praya Timur, Pujut dan bagian Selatan lainnya. Hanya saja, karena musim kemarau yang panjang, wilayah yang tidak masuk dalam zona kekeringan, ternyata juga meminta untuk disalurkan air bersih.

“Bahkan sekarang sumber air yang ada di Gerunung sudah turun, dan sudah tidak bisa diambil. Makanya kita sarankan kepada warga untuk mencari air di wilayah yang ada sumur bor. Karena di lokasi mata air sudah tidak bisa diambil lagi,” ungkap Muhammad, Senin kemarin (21/10).

Disampaikan, saat ini pihaknya terus mencarikan solusi, dimana lokasi ketersediaan mata air yang bisa diangkut untuk disalurkan kepada warga. Dan satu- satunya yang ada saat ini ada di wilayah Penujak. “Semua (mata air) kering sekarang, bahkan sumur bor juga kering. Makanya kita hanya bisa berdoa saja, karena mulai dari timur sampai selatan semua kering,” pasrahnya.

Diakui, kalau selama ini pihaknya mengambil air di wilayah Gerunung. Hanya saja saat ini diambil warga dengan intensitas yang cukup banyak, dan menyusut (kering). Sehingga tidak ada air lagi yang bisa digunakan di wilayah Praya. Mengingat selama ini sumber air yang ada di Praya, merupakan salah satu solusi dari PDAM untuk menyalurkan air di seputaran Praya.

“Persoalan air ini memang sulit, dan kita tidak sekali melakukan droping air bersih di satu dusun yang kekeringan. Karena meski sudah kita salurkan, tapi warga tetap minta lagi. Memang kita sudah siap kalau armada untuk mengangkut air. Tetapi sumber mata airnya yang tidak ada. Makanya salah satu cara yakni berdoa,” terangnya.

Pihaknya bahkan mengajak semua elemen untuk sholat istisqo, untuk meminta agar hujan segera diturunkan oleh Allah SWT. Karena memang kondisi saat ini sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Meski dari BMKG sendiri juga sudah memprediksikan kalau kekeringan ini akan panjang. Pasalnya, sampai saat ini pihak Pemda sudah menyalurkan dua kali lipat jumlah air, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kita sudah darurat kekeringan ini, dan oleh Pemprov NTB juga sudah memberikan bantuan. Karena memang luas daerah yang terdampak kekeringan, bahkan daerah yang sebelumnya tidak kekeringan juga minta droping air bersih, seperti di wilayah Pringgarata. Bahkan dari Pemprov NTB juga sudah menyalurkan 373 tangki, dan kita akan salurkan lagi 273 tangki. Jadi memang kondisinya sangat parah ini,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda