Sulit Bangkit Pasca Covid-19, Pengusaha Lego Hotelnya

Salah satu Villa di wilayah Senggigi yang ditawarkan untuk dijual imbas perekonomian yang tidak kunjung membaik. (RATNA /RADAR LOMBOK)

MATARAM – Fenomena pengusaha perhotelan yang menjual aset propertinya diprediksi masih akan terus berlanjut di 2023. Ketua Dewan Kehormatan PHRI Provinsi NTB I Gusti Lanang Patra mengatakan meski saat ini sudah masuk masa pemulihan, banyak pemilik hotel yang masih kesulitan mencicil utang dan menutupi kerugian saat pandemi Covid -19.

“Kondisi perekonomian kita sekarang ini lagi lesu. Beberapa hotel khususnya hotel yang berada di kawasan atau resort, pasar mereka sebagian besar wisman. Kita semua tahu negara-negara asal wisman tersebut lagi krisis. Jangankan tour, makan saja mereka susah,” kata I Gusti Lanang Patra, Kamis (16/2).

Dikatakan Lanang, para pengusaha hotel tersebut sebagian modal mereka berasal dari pinjaman bank. Dengan kondisi wisatawan yang masih sepi ini, tentu mereka tidak mampu lagi untuk mencicil dan membayar bunga di Bank.

“Daripada hotelnya dilelang bank, lebih baik mereka jual duluan biar ada lebihnya,” ujarnya.

Kendati demikian, PHRI belum mendata jumlah penjualan hotel yang dilakukan para pengusaha. Namun, Lanang mengaku beberapa hotel sulit bisa kembali pulih usai dua tahun pandemi Covid-19. Saat ini sudah tidak ada lagi relaksasi dari perbankan untuk memberi pinjaman pada pengusaha perhotelan. Sedangkan, keadaan hotel yang berbeda-beda itu tetap membutuhkan maintenance, baik ketika ada pengunjung maupun tidak.

“Pemerintah sudah bantu melalui OJK dengan kebiajakan restrukturisasi kredit. Tapi bunga jalan terus lama-lama habis aset mereka untuk bunga,” terangnya.

Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS ) Provinsi NTB Wahyudin menyebut tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang pada Desember 2022 sebesar 40,67 persen, turun sebesar 1,75 poin dibandingkan TPK bulan November 2022 yang sebesar 42,42 persen.

“Tapi jika dibandingkan dengan TPK Hotel Bintang Bulan Desember 2021 sebesar 39,84 persen, TPK Hotel Bintang Desember 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,83 poin,” bebernya.

TPK hotel non bintang pada Desember 2022 sebesar 21,19 persen, naik sebesar 1,34 poin dibanding TPK November 2022 yang sebesar 19,85 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Hotel Non Bintang pada Desember 2021 sebesar 16,89 persen, maka TPK Desember 2022 mengalami kenaikan sebesar 4,30 poin.

Adapun jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada Desember 2022 tercatat sebanyak 92.175 orang yang terdiri dari 80.162 orang tamu dalam negeri (86,97 persen) dan 12.013 orang tamu luar negeri (13,03persen). Sementara jumlah tamu yang menginap di hotel non bintang pada Desember 2022 tercatat sebanyak 62.034 orang yang terdiri dari 55.972 orang tamu dalam negeri (90,23 persen) dan 6.062 orang tamu luar negeri (9,77 persen). (cr-rat)

Komentar Anda