MATARAM — Meski HM Suhaili FT pernah menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTB, namun itu tak lantas menjadi garansi bagi Suhaili untuk memperoleh tiket dukungan Parpol berlambang pohon beringin itu untuk didukung dan diusung pada kontestasi Pilgub NTB.
Partai Golkar adalah satu-satunya Parpol yang belum menentukan arah dukungan politik di Pilgub NTB 2024. Ada dua kader senior yang memperebutkan tiket dukungan Partai Golkar, yakni HM Suhaili FT yang menjadi Cawagub dari Cagub Zulkieflimansyah, dan Indah Damayanti Putri (IDP) yang menjadi Cawagub dari Cagub Lalu Muhamad Iqbal.
Suhaili ketika diminta komentar terkait arah dukungan Partai Golkar tersebut, dia hanya pasrah, dan mengaku sejauh ini pihaknya masih menunggu keputusan DPP Partai Golkar terkait arah dukungan di kontestasi Pilgub NTB.
“Saya menunggu saja apa yang menjadi keputusan DPP Partai Golkar,” kata Suhaili, yang dijumpai di Kantor DPW PKS NTB, Minggu kemarin (4/8).
Suhaili mengaku pasrah dengan apapun menjadi keputusan DPP Partai Golkar. Termasuk jika nanti dirinya tidak direkomendasikan oleh Partai Golkar di Pilgub NTB. “Saya hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT,” ucap mantan Bupati Lombok Tengah dua periode tersebut.
Namun demikian, Suhaili mengatakan sebagai kader yang sudah ditempa 32 tahun di Partai Golkar, dia menegaskan sebagai kader loyal, dirinya akan patuh apapun hasilnya. Meski sebagai kader yang loyal pada usia pengabdian 32 tahun, Suhaili akan patuh apapun hasilnya.
Suhaili mengaku optimis dengan hasil survei yang menempatkan Zul-Uhel pada posisi teratas, baik simulasi personal maupun pasangan, termasuk simulasi head to head dan empat pasangan calon. Maka pihaknya tetap optimis tiket Parpol berlambang pohon beringin itu akan diperolehnya. “Insya Allah kita tetap optimis untuk dukungan Golkar,” terangnya.
Dia berharap Partai Golkar realistis melihat angka statistik dari berbagai hasil survei dari lembaga survei kredibel. Saat ini Golkar sedang melakukan survei tahap kedua pada pasangan Cagub dan Cawagub NTB. Setelah survei tahap dua, apapun hasilnya, Suhaili menyerahkan ke mekanisme partai.
Hanya saja dia menyadari hasil survei bukan parameter utama. Suhaili sangat memahami Golkar akan menggunakan sejumlah aspek lain untuk memutuskan kandidat yang didukung. “Saya masih punya keyakinan (maju Pilgub), walau pun Golkar mungkin tidak berkenan mempercayakan (SK rekomendasi dukungan, red) kepada kami,” ucapnya.
Disinggung sikap Suhaili apakah akan tetap bertahan di Partai Golkar, jika tidak diberikan SK rekomendasi dukungan di Pilgub NTB. Suhaili pun menjawab diplomatis. “Kita lihat saja nanti situasinya seperti apa,” lugasnya. (yan)