“Saya sangat menyayangkan adanya pihak lain yang terlalu cepat menggiring opini masyarakat yang mengatakan sudah ada calon yang jadi pemenang. Justru itu membingungkan masyarakat. Disatu sisi KPU mengatakan yang menjadi acuan itu adalah hasil real count dan sampai saat ini masih belum diumumkan,” ujarnya.
Selain itu, yang membuat pihaknya sangat kecewa lagi adalah adanya pejabat yang menjadi “Bapak Masyarakat NTB”, malah menempatkan dirinya dalam satu kelompok Paslon. Seharusnya menurut Suhaili dia harus netral. “ Seharusnya netral, supaya suasana Pilkada ini bisa terjaga. Tapi ya oke lah, tidak masalah sekarang,” jelasnya.
Disinggung terkait dengan hasil pleno rekapitulasi perolehan suara di semua Kabupaten/Kota di NTB yang sudah selesai. Apakah ada kecurangan atau akan dilayangkan gugatan, pihaknya akan menunggu keputusan dari KPU dulu. “Tunggu hasil KPU dululah. Kami tidak ingin ribut, karena saya sudah lama menjadi pejabat,” ungkapnya.
Ditambahkan, pihaknya tetap memberikan imbauan pada masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak benar, yang beredar belakangan ini. Dimana pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dimasing-masing wilayah. “Masyarakat harus tetap jaga kondusifitas dan keamanan wilayah dalam menghadapi Pilkada ini,” jelasnya.
