Suhaili dan Ahyar Dirayu Masuk Wanhat Golkar NTB

Lalu Satriawandi (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM–M. Suhaili FT dan Ahyar Abduh adalah dua tokoh senior Golkar yang kecewa dengan hasil Musda Golkar NTB beberapa waktu lalu. Bahkan keduanya sempat memberi sinyal akan keluar, khususnya Suhaili yang dikabarkan merapat ke PKB.

Kendati begitu, Suhaili dan Ahyar tetap diakomodir menjadi Dewan Penasihat (Wanhat) DPD Golkar NTB periode 2021-2026 itu. “Di internal DPD I kita sudah sepakat Pak Suhaili dan Pak Ahyar, dua kader senior Golkar ini akan diakomodir di wanhat bersama kader senior lain,” kata Sekretaris DPD I Golkar NTB terpilih, Lalu Satriawandi, Rabu (22/4) kemarin.

Hal ini lanjutnya juga untuk menepis rumor kepindahan Suhaili, mantan Bupati Loteng itu ke parpol lainnya. Di samping kepengurusan yang ada sangat menghormati jasa-jasa yang sudah ditorehkan dua kader senior Golkar itu dalam membangun dan membesarkan partai di NTB. Sehingga pihaknya berharap, keduanya tetap berada di Golkar. “Kita yakin beliau-beliau tetap akan bersama di Golkar,” jelas Anggota DPRD NTB Dapil Lombok Tengah ini.

Baca Juga :  KPU Tidak Bisa Verifikasi Syamsuddin

Diungkapkan, untuk penerbitan SK Kepengurusan DPD Golkar NTB dan Wanhat DPD Golkar NTB berbeda. SK Wanhat ditandatangani dan disahkan oleh DPD Partai Golkar NTB. Sementara SK pengurus ditandatangani Ketum Airlangga Hartarto. Sehingga SK Wanhat itu akan ditandatangani sesudah pelantikan pengurus DPD Golkar NTB.

Ia memastikan sesudah pengurus DPD I dilantik, maka akan langsung keliling silaturahmi ke para tokoh senior Golkar NTB. Dalam agenda silaturahmi ke Suhaili dan Ahyar akan diminta untuk berkenan masuk di Wanhat.

Baca Juga :  PBB Klaim Aris Muhammad Dampingi Suhaili

Pengamat Politik UIN Mataram Agus, M. Si mengatakan, gejala yang muncul dalam praktik politik elektoral Indonesia saat ini ada dua, yakni loyalitas anggota terhadap partai politik sudah  menurun, diganti dengan loyalitas pada pemilih.

Dan perilaku elite politik atau politisi sudah sangat pragmatis yaitu orientasi pada keterpilihan pada Pemilu. Atas kondisi itu, ia menilai Suhaili dan Ahyar kecil kemungkinan akan bertahan di Golkar. “Saya lebih menyakini dua tokoh ini akan meninggalkan Golkar,” pungkasnya. (yan)

Komentar Anda