Sudah Seminggu Lebih, Puluhan Rumah di Senteluk Masih Terendam

MASIH TERENDAM: Kondisi pemukiman warga di Dusun Karang Telage Desa Senteluk Kecamatan Batulayar masih terendam sejak satu pekan lalu. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Sebayak 64 rumah di Dusun Karang Telage Desa Senteluk Kecamatan Batulayar masih digenangi air sejak banjir pekan lalu. Air setinggi atas mata kaki orang dewasa masih menggenangi rumah mereka.

Kepala Desa Senteluk, Fuad Abdurahman, memperkirakan genangan ini akan ada dakan waktu cukup lama. Ia berharap pemerintah daerah memberikan bantuan berupa tenda dan MCK. Sekitar 64 rumah warga yang masih digenangi air dihuni sekitar 156 KK. Kades berharap agar pemerintah daerah memberikan tambahan tenda.”Selain tenda, Pemda juga kita minta menyediakan MCK untuk para pengungsi,” harap Kades.

Kades menambahkan, di Dusun Karang Telage jumlah terdampak sebanyak 156 KK terdiri dari RT 01 ada 108 KK dengan 324 jiwa, dan RT 03 sebanyak 48 KK dengan 144 jiwa, total   KK RT 01 dan 03  sebanyak 156 KK dengan 468 jiwa.

Di tambahkan Fuad, jumlah korban pengungsi di Dusun Karang Telagemulai diserang penyakit. Ada tujuh orang diserang penyakit gatal, diare hingga demam.

Seorang pengungsi, Rostiah, saat ditemui menuturkan, anaknya mulai terserang penyakit gatal gatal.” Anak saya mulai gatal-gatal sejak tiga hari banjir,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dusun Aik Genit, Munajab. Untuk penanganan banjir yang sudah satu pekan lebih di Dusun Karang Telage, pihaknya bersama pemerintah desa sudah menyiapkan lokasi tempat relokasi warga. Namun sampai saat ini relokasi belum bisa dilakuka karena belum ada tenda dan sarana lainnya. “ Kita sudah siapkan lokasi untuk relokasi,” katanya.

Baca Juga :  Soal Data Honorer, Komisi 1 Cecar BKD NTB

Lokasi relokasi ada kebun sebelah barat pemukiman warga, namun untuk bisa melakukan itu pemerintah desa butuh tenda dan MCK.  Pemerintah desa sudah meminta ke pihak terkait agar dibantu keberadaan tenda ini, namun belum juga ada hingga saat ini.” Kami minta tenda sama WC sampai saat ini belum direalisasikan,” ungkapnya.

Untuk saat ini warga yang mengungsi memakai tenda dari desa namun itu masih sangat kurang. Warga butuh tenda lebih besar mengingat jumlah mereka yang banyak.” Kami minta tenda yang diberikan sama dengan yang di Dusun Batulayar Utara,” harapnya.

Kondisi tenda pengungsian yang ada di lokasi itu kurang nyaman bagi para pengungsi. Agar tidak terlalu berdesakan dengan pengungsi yang lain, maka perlu tenda yang lebih besar. Meski diakui pihaknya.

Pihaknya juga heran mengapa hingga kini toilet darurat yang diminta masyarakat sejak awal ketika bupati turun ke lokasi, belum juga terealisasi. “Dan Pak Bupati sudah meninstruksikan kepada instansi terkait untuk itu. Namun kita tidak paham alasannya mengapa hingga kini belum terealisasi,” ungkapnya. Warga berharap Pemkab Lobar segera membangunkan tenda darurat yang sesuai dan layak ditempati. “Mohon MCK ini segera,”jelasnya.

Baca Juga :  Instansi Pemerintah Dilarang Rekrut Tenaga Honorer

Camat Batulayar, Afgan Kusumanegara, yang dikonfirmasi terkait itu mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PUPR Lobar terkait itu.“Kita sudah koordinasikan, karena masyarakat sangat butuh,” terang Afgan. Sementara itu Kepala BPBD Lobar, Mahnan, yang dikonfirmasi mengaku jika penanganan toilet darurat menjadi ranah Dinas PUPR sesuai SK penanganan kedaruratan bencana.

Sedangkan pihaknya bersama Dinas Sosial menangani konsumsi dan logistik bagi pengungsi, serta mendata dan melakukan evakuasi.“Kemudian penyediaan air bersih ada di Damkar, gotong royong pembersihan itu Pol PP. Kalau Perkim itu mendata infrastruktur,” bebernya.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Lobar, Made Arthadana, mengaku sudah menyiapkan dua unit toilet darurat di lokasi pengungsian di Batulayar Barat.

Sedangkan untuk pengungsian di Dusun Karang Telaga Desa Senteluk akan segera dirop.“Kita akan mendrop juga bahan untuk besok kita pasang di Pantai Tanjung Bias (Senteluk),” jelasnya.(ami)

Komentar Anda