Sudah Dilaporkan, Polisi belum Betindak

DEMO : Demo nasabah di depan kantor BMT Al Hasan Mitra Ummat belum lama ini.(Dok/Radar Lombok)

SELONG- Kasus dugaan penipuan puluhan miliar tabungan nasabah yang dilalukan oleh Koperasi BMT Al Hasan Mitra Ummat telah dilaporkan ke Polres Lombok Timur. Namun proses penanganan kasus ini sampai sekarang masih belum ada kejelasan. Terduga palaku dalam hal ini Direktur Utama BMT Al Hasan, Hasanuddin, belum proses hukum. Korban meminta supaya kasus penipuan dengan modus investasi dan bisnis umrah ini menjadi atensi. Terduga pelaku termasuk pihak terkait lainnya yang ikut terlibat dalam kasus ini diminta ditangkap. Terlebih lagi kasus penipuan yang dilakukan oleh BMT Al Hasan ini telah merugikan ribuan masyarakat Lombok Timur. Sebagian besar korban berasal dari wilayah selatan Lombok Timur seperti Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra Barat, Sakra, Sakra Timur dan sebagian lagi para korbannya berasal dari Kecamatan Selong. Ratusan juta uang tabungan korban termasuk setoran umrah sampai sekarang belum ada kejelasan.” Sebelum demo sudah kita laporkan sekitar sebulan lalu. Tapi direktur utamanya sampai sekarang belum pernah diperiksa,” kata kuasa hukum para korban, Eko Rahady, kemarin.

Ia meminta aparat penegak hukum segera memproses kasus tersebut. Apa yang mereka sampaikan ini merupakan hal yang sangat penting sehingga para korban bisa mendapatkan kepastian terkait upaya hukum yang telah mereka tempuh.” Apa lagi direktur utama ini telah mengintimidasi para manajer. Yang bersangkutan juga mengaku kebal hukum. Kalau penanganan kasus ini tetap tidak ada kejelasan ,maka patut kami pertanyakan ada apa dengan Polres,” singkat Eko.
Kapolres Lombok Timur AKBP Heri Indra Cahyono yang dihubungi belum bisa memberikan tanggapan terkait proses penanganan kasus ini.

Diketahui, ada tiga modus penipuan yang dilakukan yaitu tabungan deposito, investasi dan tabungan umrah. Tabungan deposito ini bukan hanya menyasar masyarakat tetapi juga menyasar tabungan anak sekolah. Ada puluhan sekolah yang menjadi korban penipuan, mulai dari TK, MI dan SD Negeri. Ratusan juta tabungan anak di setiap sekolah raib tanpa mau dikembalikan hingga saat ini. Sementara itu, untuk tabungan deposito ada ratusan nasabah yang harus kehilangan uangnya. Jumlah tabungan nasabah ini cukup fantastis karena setiap nasabah paling sedikit telah menabung Rp 20 juta dan terbesar lebih dari 100 juta. Hal yang sama juga terjadi pada nasabah yang melakukan investasi dan tabungan umrah, uang yang diinvestasikan tidak bisa dikembalikan oleh BMT Al-Hasan, termasuk tabungan umrah, orang yang menabung tabungan umrah hingga saat ini belum juga diberangkatkan.”Kalau ditotal untuk Kecamatan Sakra Timur saja lebih dari Rp 20 miliar uang nasabah yang digelapkan,” kata salah satu korban, Kamaruzzaman.

Hal sama juga disampaikan Hauliah salah seorang nasabah dari Desa Bungtiang Kecamatan Sakra Timur.

Dirinya telah menginvestasikan uang sejumlah Rp 160 juta dan tabungan deposito sejumlah Rp 1.550.000. Setiap tahun dijanjikan keuntungan sejumlah Rp 25 juta. Tapi bukan keuntungan yang didapatkan malah uang yang diinvestasikan justru raib tidak bisa dikembalikan. “ Saya hanya sekali dikasih keuntungan Rp 25 juta, seterusnya tidak ada sama sekali, padahal keuntungannya dijanjikan cair setiap enam bulan,” singkatnya.(lie)

Komentar Anda