Stres karena Sakit Kulit, Ali Gantung Diri

GANTUNG DIRI : Warga Rensing Kecamatan Sakra Barat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu (6/11). (Ist/Radar Lombok)

SELONG – Lalu Muhammad Ali, warga Dusun Peresak Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Pria 58 tahun ini ditemukan tewas gantung diri di gudang gabah di rumahnya, Minggu (6/11) pukul 08.00 wita.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh istrinya. Istri korban sontak kaget ketika masuk ke dalam rumah dan telah menemukan suaminya tidak bernyawa dengan posisi tergantung seutas tali. Polisi yang menerima laporan ke lokasi untuk menggelar olah TKP termasuk mengevakuasi mayat korban.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nicolas Oesman, membenarkan terkait  kejadian ini. Setelah mendapatkan laporan polisi Polsek Sakra Barat langsung berkoordinasi dengan tim Inafis Polres Lombok Timur untuk melakukan penanganan lebih lanjut.”Termasuk juga meminta keterangan para saksi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kasus Elpiji Oplosan, Polisi Tetapkan Tersangka

Berdasarkan keterangan para saksi terutama istri korban, sebelum kejadian  korban sempat meminta istrinya berangkat ke sawah melihat tanaman padi yang telah disemai yang berjarak sekitar 50 meter di belakang rumah korban. Tak berselang lama istri korban pulang ke rumah untuk melihat kondisi korban. Setibanya di dalam rumah yaitu gudang gabah, korban sudah ditemukan dalam keadaan gantung diri pada bambu rangka atap gudang menggunakan seutas.” Istri korban pun lantas kaget dan berteriak meminta bantuan ke warga sekitar,” imbuh Nicolas.

Baca Juga :  Bupati : Pilkades Harus Aman dan Kondusif

Korban diketahui telah lama mengidap penyakit kulit yang tak kunjung sembuh. Ini membuat korban depresi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis seperti ini.”Berdasarkan keterangan dari warga sekitar dan keluarga,  penyakit kulit yang diderita korban ini awalnya hanya di bagian tangan saja namun semakin lama menjalar ke seluruh tubuh dan muka. Bahkan ketika berobat ke dokter, korban selalu meminta untuk disuntik mati karena  penyakitnya tak kunjung sembuh,” kata Nicolas.

Atas kejadian ini pihak keluarga menolak korban diotopsi. Mereka ikhlas menerima kejadian dan menganggapnya sebagai musibah.(lie)

Komentar Anda