Strategi UMKM Bakery Bertahan di Tengah Pandemi

PRODUK UMKM: Strategi UMKM bakery bertahan di tengah pandemi dengan menyediakan tempat jualan.(DEVI HANDAYANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu bertahan di tengah terjangan badai Covid-19, terlebih UMKM bakery atau kue. Untuk bisa tetap bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19, mereka menyiapkan strategi dalam menghadapi kondisi sulit dengan berkolaborasi antara pelaku usaha besar, kecil dan mikro.

Baiq Idayani pemilik toko kue Me Yummy menggandeng para UMKM kue untuk dijualkan makanan mereka, dengan menyediakan tempat, karena pemasaran pada produk makanan mereka masih terbilang kurang. Padahal rasa dimiliki tidak kalah jauh dengan lainnya.

“Ini saya lakukan untuk membantu UMKM jualan produk mereka. Seperti saya lihat banyak ibu-ibu yang bisa buat kue, baik itu kue basah atau kering, saya ingin mereka juga ada penghasilan di tengah pandemi ini,” kata Baiq Idayani, Selasa (13/7).

Baca Juga :  Daihatsu Xenia, Mobil MPV Idaman Keluarga di Indonesia

Meskipun usaha bakery ini baru dimulainya pada Febuari 2020 lalu dan sedikit terdampak pada pandemic, tetapi tidak signifikan. Bahkan di tengah masa pandemi penjualannya meningkat dan banyak dipesan oleh para konsumen secara delivery ataupun online.

“Ada beberapa pesanan untuk menyediakan kue box untuk kegiatan rapat atau event lainnya dari kantor-kantor,” tuturnya.

Untuk UMKM yang digadeng dalam menyediakan kue basah dan kering di tempatnya merupakan UMKM sebagian besar berasal dari Kota Mataram. kehadiran toko yang dimiliki Baiq Ida ini, sekaligus untuk memberdayakan masyarakat sekitar yang memang memproduksi kue kering dan basah.

“Ada 20 macam kue basah, setengahnya itu dari UMKM dan setengah lagi saya buat pribadi,” ujar Iday.

Baca Juga :  21.500 UMK NTB Terima NIB Gratis dari BKPM RI

Untuk harga, masih terbilang terjangkau, kue basah dibanderol mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 10.000 dengan berbagai macam rasa. Sedangkan kue kering mulai dari Rp35.000 sampai Rp55.000 per kemasan.

Iday berharap dengan menyediakan tempat bagi UMKM skala kecil untuk memasarkan produk mereka bisa lebih banyak. Karena kondisi sekarang tidak bisa terus terpuruk, tetapi perlu adanya gerakan untuk berinovasi.

“Ini saya sudah buka satu tahun. Kalau untuk pesanan kue kering itu sudah dikirim keluar daerah, seperti ke Jakarta dan Surabaya. Itu ada kue kering nastar, butter cookies, kastangel, edam, choco stick, choco butter,” terangnya. (dev)

Komentar Anda