MATARAM — Stok bahan pangan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dipastikan aman menjelang tahun baru 2019. Ketersediaan beras, telur, daging ayam, daging sapi, cabai, hingga bawang dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah NTB.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani mengatakan stok kebutuhan pangan di NTB aman hingga Maret 2019 mendatang.
Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir akan stok yang tidak cukup, karena dipastikan stok kebutuhan pangan aman.
“Pasokan bahan pangan itu setiap minggu lancar. Dengan demikian stok itu pasti ada tambahan. Kita punya 13 komoditi bahan pokok pangan,” kata Selly, Kamis kemarin (27/12).
Kendati pasokan dan stok bahan pangan pokok dalam kondisi aman, Sellu tak memungkiri jika masih ada sebagian kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Seperti daging ayam dan cabai. Kenaikan ini dikarenakan banyaknya permintaan pada saat hari raya Natal dan menjelang tahun baru dan kebutuhan dari beberapa hotel dan rumah makan yang juga sedikit meningkat. Selain itu ada juga beberapa komoditi bahan pangan pokok yang mengalami penurunan harga, karena kurangnya daya beli masyarakat yakni daging sapi.
“Karena daya beli turun, harga daging sapi cenderung mengalami penurunan,” terang Selly.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri ( PDN) Disdag NTB Lalu Suparno mengatakan, kenaikan harga bahan pokok yang terjadi tidak dalam waktu yang lama. Karena itu, Disdag terus memantau harga-harga kebutuhan bahan pangan dan pergerakan stok untuk masyarakat pada Natal dan jelang tahun baru. Karena itu, diharapkan harga tetap stabil saat kedua moment tersebut berlangsung.
“Kalaupun ada kenaikan harga, tidak terlalu signifikan. Hanya sekitar Rp 1000 hingga Rp2000 saja,” sebutnya.
BACA JUGA: Stok BBM di NTB Aman Sepanjang Libur Pergantian Tahun
Berdasarkan data Dinas Perdagangan NTB bahwa stok bahan pangan untuk minggu ke 4 Desember ini, dari beras sebanyak 68.791 ton, gula pasir 2.611 ton, minyak goreng kemasan (botol) 7.678 dus, minyak goreng curah 20 ribu kilo, tepung terigu 16.830 ton, daging sapi 60 ribu ton, daging ayam ras 1.750 kilo, telur ayam ras 210 ribu kilo, kedelai 900 ton, cabai merah keriting 1.100 kilo, cabai merah besar 573 kilo, cabai rawit merah 7.350 kilo, dan bawang merah 100 ton.
Tak hanya itu saja, tahun depan juga akan ada tambahan dari Perum Bulog untuk beras dan daging sapi.
“Stok beras dan daging sapi itu dalam kondisi aman. Bahkan dalam waktu dekat Bulog akan kembai memasok daging sapi beku,” pungkasnya. (cr-dev)
