Stok Beras, Gula Pasir dan Migor Bulog Melimpah Jelang Puasa Ramadan

Pimwil Bulog NTB Raden Guna Dharma

MATARAM – Menjelang puasa Ramadan tinggal menghitung hari, harga –harga kebutuhan pokok strategis semakin meroket naik, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, cabai dan lainnya. Guna memastikan ketersediaan dan pasokan terjaga, Perum Bulog NTB meningkatkan jumlah stok dan pasokan bahan pangan strategis, seperti beras, gula pasir dan juga minyak goreng kemasan.                                                

“Masyarakat tidak perlu khawatir melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Kami di Bulog memastikan stok beras, gula pasir dan minyak goreng dalam kondisi aman, agar ummat muslim di NTB bisa tenang beribadah,” kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Raden Guna Dharma, didampingi Manager Bisnis Sawaludin Susanto, dan Manajer Administrasi & Keuangan, Agung Sarianto, kemarin.

Raden Guna Dharma menyebut Bulog NTB sudah melakukan persiapan stok untuk kebutuhan pangan masyarakat saat Ramadan dalam waktu dekat ini. Di mana stok beras yang ada di Bulog saat ini sebanyak 8000 ton lebih, ada juga dalam perjalanan masuk ke NTB sebanyak 36.000 ton. Dengan demikian, stok beras sangat aman. Belum lagi untuk penyaluran bantuan pangan (Bapang) program bantuan pemerintah (PBP) di NTB dengan jumlah penerima mencapai 645 ribu keluarga penerima manfaat.

Baca Juga :  Bulog Bakal Kesulitan Beli Gabah Petani

Untuk ketersediaan stok pangan berupa beras ini, Bulog NTB menyalurkannya melalui tiga jalur untuk menjaga stok pangan di pasaran dan keterjangkauan harga tetap stabil dan tidak terjadi ‘punic buying’. Jalur pertama adalah pendistribusian beras ke pasar-pasar tradisional hingga 80 ton perhari. Kedua, melalui penyaluran beras dalam bentuk bantuan pangan (Bapang) kepada sebanyak 645.000 keluarga penerima manfaat, atau sebanyak 30 persen dari jumlah KK di NTB sebagai penerima bantuan beras masing masing 10 Kg sebulan dari pemerintah, selama enam bulan.

Dengan demikian, kata Awang sapaan akrabnya, penerima bantuan pangan ini tidak perlu mencari beras ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga permintaan konsumen ke pedagang tidak membeludak. Begitu juga permintaan pedagang ke penggilingan berkurang, harga beras bisa terkendali. Ketiga adalah melalui jalur pasar murah (operasi pasar) secara langsung kepada masyarakat secara terus menerus dilakukan bersama stakeholder terkait. Sejak dua minggu terakhir ada 48 titik menjadi titik pelaksanaan pasar murah.

Baca Juga :  Bulog NTB Pastikan tak Pasok Bawang Putih Impor

Sementara itu, untuk kesiapan gula pasir dan minyak goreng, meskipun bukan penugasan secara khusus pemerintah kepada Bulog, tetapi stok kebutuhan strategis ini tetap disiapkan, bahkan sangat cukup tersedia Stok gula pasir itu ada ratusan ton, untuk menghadapi puasa Ramadan.

Adapun untuk minyak goreng, lanjut Awang, Bulog NTB menyediakan stok 120.000 ton. Meskipun untuk minyak goreng ini menggunakan skema pasaran umum, Bulog tetap turut serta melakukan intervensi agar tidak terjadi kelangkaan dan harga yang melonjak naik.

“Stok beras, gula pasir, minyak goreng sangat melimpah di gudang Bulog. Kita ingin memberikan ketenangan kepada masyarakat melaksanakan ibadah, tanpa memikirkan harga pangan dan stok pangan,” tandasnya. (luk)