SELONG—Selama sepuluh tahun keberadaan STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim, tercatat telah melaksanakan 5 kali wisuda, dan berhasil meluluskan sebanyak 453 alumni. Dimana kini telah mengisi berbagai bursa lapangan kerja dari lembaga pemerintah, swasta hingga wiraswasta yang kemudian menciptakan banyak lapangan kerja.
STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang cukup difavoritkan di Lotim, khususnya sehingga Perguruan Tinggi yang berdiri di lingkungan Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani ini kemudian banyak diminati para calon mahasiswa dari berbagai daerah. Termasuk Sumbawa untuk menempuh pendidikan ilmu komputer disini.
Apalagi didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai, termasuk staf pengajar yang merupakan lulusan Perguruan Tinggi ternama di negeri ini, menjadikan kampus ini menjadi pilihan tepat para calon mahasiswa yang ingin memperdalam ilmu komputer atau IT.
Sejak berdiri sepuluh tahun silam, kini STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim telah memiliki kampus, dan lingkungan perkuliahan yang cukup memadai. Sehingga hal ini kemudian menjadi kebanggaan bagi manajemen pengelola untuk berusaha memperkenalkannya pada masyarakat, terutama terhadap para orang tua wisudawan, sejak gelar wisuda pertama.
“Kami komitmen pada pelaksanaan wisuda di kampus, sebagai bentuk kebanggaan pada kampus sendiri. Sehingga para wali ikut menyaksikan sendiri kampus tempat anaknya menuntut ilmu,” kata Ketua STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lotim, Dr HM Mugni, M.Pd, M.Kom, saat menyampaikan pidato wisuda ke-5 yang berlangsung, Kamis kemarin (29/12), di Anjani Lotim.
Ditambahkan alumni program Doktoral UNJ ini bahwa STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani tidak hanya mencetak atau membentuk kepala semata, akan tetapi juga membentuk hatinya. Sehingga kemudian sarjana jebolan STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani, kemudian dapat berfikir global namun berahlak Islami.
Kepada para wisudawan ia berpesan bahwa mereka akan menempuh hidup baru (mandiri) yang tidak lagi menjadi tanggungan orang tua. Sehingga para wisudawan dituntut untuk dapat memanfaatkan ilmunya sebagai karier atau dapat memberikan manfaat bagi orang lain ditengah masyarakat nantinya.
Namun demikian berpesan agar jangan puas dengan gelar yang kini disandang, akan tetapi karena perkembangan ilmu IT, sehingga diingatkan untuk terus mengikuti perkembangan dan kemajuan IT dan juga pendidikan. Mengingat ilmu IT merupakan ilmu yang sangat laku di seluruh dunia.
“Sehingga anda harus bangga menjadi sarjana IT. Namun demikian, tentunya harus belajar bahasa asing guna lebih dapat menunjang keilmuan yang dimiliki, terbebih dengan berlakunya MEA, dimana tenaga kerja asing akan bebas bersaing dengan kita nantinya,” katanya mengingatkan. (lal/adv)