SELONG – Status tanggap darurat ditetapkan selama 7 hari terhitung sejak kemarin di Kecamatan Sembalun yang merupakan wilayah yang terparah terkenda dampak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar terbatas di pokso penanganan bencana di Desa Madayin Sambelia.
BACA JUGA: Kopasus Diterjunkan Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani
Rapat melibatkan sejumlah pihak diantaranya Pemkab Lotim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan unsur terkait lainnya. Saat itu langsung dibentuk Satgas tanggap darurat yang diketuai langsung oleh Sekda Lotim. “Dengan adanya tanggap darurat ini kita telah perintahkan membentuk Satgas tanggap darurat. Status tanggap darurat akan berlangsung selama 7 hari kedepan,” ungkap Kepala BNPB Williem Rampangilei kemarin.
Keberadaan Satgas tanggap darurat ini supaya semua pihak terkait yang terlibat didalamnya bisa menjalankan tugas sesuai Tupoksi masing-masing sehingga penanganan korban gempa lebih terarah dan jelas tujuannya.” Dalam konteks penanganan bencana Pemda itu selalu menjadi penanggung jawabnya. Terutama BPBD. Sedangkan kita di pusat hanya sebatas memberikan pendampingan,” ungkapnya.
Sekda Lotim Rohman Farly menjelaskan, selama tujuh hari status tanggap darurat tugas Satgas yang telah dibentuk yaitu menyediakan berbagai kebutuhan warga. Termasuk juga membersihkan puing-puing rumah warga yang roboh, dan mengupayakan perbaikan secepatnya seperti yang telah diintruksikan oleh Presiden.
“Kita upayakan sebisa mungkin supaya warga jangan sampai berada di tempat pengungsian selama tujuh hari. Seperti apa yang dijanjikan presiden. Kalau cepat selesai verifikasi dan ditentukan berapa jumlah rumah warga yang rusak, nanti akan dibuka rekening khusus bagi warga untuk penerimaan bantuan,” ungkapnya.