Status Rinjani Sebagai Geopark Dunia Bisa Dicabut?

Rinjani
RINJANI : Keindahan Gunung Rinjani telah ditetapkan masuk Geopark Dunia, namun tidak ada kemajuan penanganan dan program signifikan hingga saat ini. (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pada bulan April lalu seluruh masyarakat NTB menyambut bangga ditetapkannya Gunung Rinjani sebagai geopark dunia. Uforia diungkapkan oleh berbagai lapisan, mulai kalangan pecinta alam hingga politisi. Banyak harapan dengan status baru tersebut. Apalagi tidak mudah mendapatkannya.

Butuh perjuangan panjang sehingga bisa masuk menjadi anggota baru Unesco Global Geopark (UGG). Tenaga, waktu dan materi cukup terkuras. Persoalannya, belum ada perkembangan signifikan hingga saat ini. Tidak ada perubahan yang jelas antara sebelum dan setelah menjadi geopark dunia. Bahkan, dari sisi kelembagaan juga belum matang.

BACA JUGA: Sampah di Lokasi Wisata Bikin Malu

“ Bagaimana kondisi dan peran geopark sejauh ini? Dari sisi kelembagaan, masih banyak persoalan. Perjuangan yang sangat keras sehingga kita dapat geopark, jangan kita sia-siakan,” ungkap Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah kemarin. 

Adanya bencana alam tentu saja bukan menjadi alasan mengabaikan UGG Rinjani. Pengembangan harus tetap dilanjutkan. Menurut Rohmi, UGG Rinjani harus dikelola dengan baik. Apabila tidak mampu dijaga, statusnya bisa saja dicabut oleh UNESCO. “ Kita kan diberi waktu empat tahun. Sekarang, apa yang sudah kita lakukan. Seharusnya step by step jelas, sehingga pencapaian kita juga jelas,” kata Rohmi. 

Baca Juga :  Sambut Hari Tani, Agra Sembalun Gelar Kemah

Pantauannya, belum ada sinergi dalam pengembangan UGG Rinjani. Dari sisi kelembagaan, pembagian tugas dan pelaksanaan, seharusnya saling menguatkan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “ Jangan saling menafikan satu sama lain. Jangan sampai one man show,” warningnya. 

Kabupaten/kota juga penting dilibatkan. Apalagi Gunung Rinjani berada di lintas kabupaten. Namun hingga saat ini semua itu belum terlihat. Ekspektasi dulu dan realita saat ini, masih jauh berbeda. 

General Manajer (GM) Geopark Rinjani, Chairul Mahsul tidak ingin tersudut. Apa yang menjadi masukan Wagub Rohmi, menurutnya telah dilaksanakan. “ Eksekusi di OPD. Misal di Dikbud, ada program Geopark go to school. Kita juga ada kerjasama dengan BNI,” ucapnya. 

Sejauh ini, perkembangan UGG Rinjani memang kurang terekspos. Menurut Chairul, hal tersebut disebabkan minimnya peran kabupaten/kota. Hal itulah yang harus dipahami. Dipaparkan, ada rencana untuk memperluas kawasan UGG Rinjani hingga ke selatan Pulau Lombok. Rencana tersebut telah disampaikan sejak awal ditetapkannya UGG Rinjani. Namun hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan. “ Di selatan Lombok adalah singkapan proses Geologi, itu hanya ada dua di dunia. Disini dan di Afrika. Ingin bisa kita luaskan ke wilayah selatan,” ucapnya.

Baca Juga :  2018, Kepastian Rinjani Menuju Geopark Dunia

Perluasan tersebut, juga bagian dari rekomendasi UNESCO.  Mengingat, di wilayah selatan banyak situs-situs dan jejak geologi gunung api purba. Misalnya di pantai Semeti, Pantai Telawas, sampai ke timur di Tanjung Ringgit.

Untuk mengembangkan UGG Rinjani, Chairul Mahsul memastikan pelaksanaan 6th Symposium Asia Pasific Geopark Networks (APGN) tahun 2019 tetap akan dilaksanakan. “Adanya bencana gempa, bukan berarti akan kita undur. Justru semakin bagus, mungkin banyak hal yang akan bisa dipelajari,” katanya. 

BACA JUGA: Perayaan Perang Topat Digelar Lebih Awal

Pada tahun 2017, Indonesia yang diwakili oleh Provinsi NTB telah ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Asia Pasific Geopark Networks (APGN). Ditunjuknya NTB karena memiliki Geopark Rinjani. “ Tahun 2019 ada anggaran dari APBD untuk UGG Rinjani. Termasuk untuk peningkatan fasilitas untuk penyelenggaraan simposium APGN 2019,” terang Chairul. 

Kegiatan APGN diisi dengan seminar yang membahas berbagai macam topik mengenai Geopark. Diantaranya pemberdayaan sosial ekonomi yang berkelanjutan, communicating geoparks, geosite and geotourism, popularizing scientific knowledge for public education, promoting aspiring of global geopark, networking karst landscape global geopark dan lain-lain.(zwr) 

Komentar Anda