Stan Pameran Produk UMKM MotoGP Sepi Pengunjung

MATARAM –  Pemerintah daerah bersama sejumlah kementerian memberikan tempat bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)  pameran  di sejumlah titik selama perhelatan MotoGP Mandalika, Lombok tanggal 18 -20 Maret.

Hanya saja, sejumlah titik yang menjadi tempat pameran para pelaku UMKM di NTB sepi pengunjung. Bahkan, tak sedikit para pelaku UMKM tidak mau menempati stand atau lapak tenda yang sudah disiapkan pemerintah daerah dan  kementerian. Bahkan, ada juga UMKM baru sehari membuka barang dagangannya, sudah menutup stand, karena sepinya pengunjung yang datang untuk berbelanja.

Seperti stand pameran yang disiapkan pemerintah daerah di STIPark atau BRIDA NTB di Banyumulek, Lombok Barat. Ratusan pelaku UMKM yang menempati tenda kerucut tersebut mengaku sepi pembeli, sehingga terpaksa menutup stand miliknya. Bahkan panggung musik  yang telah disediakan panitia tak mampu menarik perhatian pengunjung untuk datang ke arena stand.

“Selama dua hari penjualan tidak banyak yang terjual. Baru sekitar 15 pcs untuk minuman jadi. Sementara untuk hari kedua baru kekitar 5 produk yang terjual,” ungkap Owner Beauty Face dan Pengolahan Moringa Nurul Rahmadhani kepada Radar Lombok, Kemarin

Sedikitnya produk yang terjual di stand miliknya, kata Nurul lantaran tidak ada kegiatan yang bisa menarik atensi pengunjung untuk datang ke arena pameran . Kalaupun ada pentas seni yang diadakan warga Banyumulek di kawasan BRIDA NTB, ternyata tidak mampu menarik wisatawan penonton MotoGP.

“Wisatawan penonton MotoGP tidak ada yang datang ke lokasi pameran. Kalaupun ada itu warga sekitar dan mereka hanya melihat kemudian lewat,” tuturnya.

Menurut Nurul, cara panitia atau dinas terkait mengakomodir pelaku UMKM maupun pengunjung di kawasan BRIDA NTB kurang tertata. Harusnya lokasi stand bagi UMKM dibuat dalam satu area tidak terpisah. Kemudian di tengah area disediakan panggung sebagai tempat pentas atau kegiatan lainnya, sehingga fokus pengunjung lokal satu dan pelaku UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk menjual produknya.

Hal yang sama dirasakan oleh Aeni pelaku UMKM yang mengikuti pameran di Islamic Center. Harapan yang semula dikira akan memperoleh keuntungan malah yang didapat buntung. Pasalnya, banyak produk kuliner yang diklaim bakalan laku keras, ternyata tidak banyak terjual dan terpaksa dibawa pulang.

“Saya mewakili temen temen (UMKM) yang di Islamic Center mengeluh banyak produk kami yang tidak laku dan akhirnya dibawa pulang karena sepinya pengunjung,” keluh Aeni.

Bahkan target penjualan yang awalnya Rp 500 ribu per hari, namun yang di dapat hanya Rp 100 ribu dan itupun diperoleh pada hari pertama pembukaan event. Sementara hari kedua tidak mencapai Rp 100 ribu.

“Harapannya bagi UMKM yang tidak ikut ke Mandalika ada wisatawan atau tamu yang mampir ke sini untuk melihat acara sekaligus bisa berbelanja.  Tapi tidak ada pengunjung yang datang, bagaimana mau laku,” ucapnya.

Minimnya pengunjung yang datang dinilai sebagai akibat strategi pemerintah dalam mempromosi kegiatan pameran yang dirasa kurang. Pasalnya, selain wisatawan penonton MotoGP tidak diarahkan datang ke IC, juga karena warga Kota Mataram kurang mendapat informasi terkait diadakannya bazaar atau pameran. Bahkan tidak sedikit waga beranggapan pameran tersebut sebagai operasi pasar murah.

“Minimal dibuatkan kegiatan yang bisa mendatangkan masyarakat. Musik, pentas atau kegiatan lain yang bisa menarik perhatian orang banyak datang,” katanya.

Aeni menyebut jika tidak sedikit UMKM lain yang menutup stand miliknya, akibat tidak lakunya produk jualan mereka, imbas dari sepinya pengunjung yang datang.

“Kami berharap ada strategi dari pemerintah terkait pemasaran produk bagi UMKM jika kedepannya mengadakan event besar seperti ini,” ujarnya.

Sementara, Uslah pelaku UMKM lain di Taman Wisata Loang Balok (TWLB) mengatakan saking sepinya pengunjung banyak UMKM yang terpaksa tidak berjualan lagi. Kemudian menutup stand  karena tidak ingin merugi. Pasalnya, produk kuliner yang mereka bawa bermodal besar sementara yang laku hanya sedikit.

“ Yang rame pas hari pertama doang, sisanya sepi. Bahkan lebih ramai pas peresmian Taman Loang Balok saja.,” ungkapnya.

Hal serupa juga dialami para pelaku UMKM yang mengikuti pameran di kantor Eks BLK atau Embarkasi Haji di Kawasan Bandara Inernasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok yang diisi belasan UMKM. Dinas Perdagangan NTB menyiapkan belasan stand tenda di lokasi ini. Hanya saja, sejak hari pertama hingga hari terakkhir, tidak ada pengunjung atau wisatawan penonton MotoGP yang datang turun berbelanja.

“Sepi, tidak ada pembeli yang datang. Makanya banyak stand tenda yang kosong tidak mau diisi sama teman -teman UMKM, karena tidak ada pengunjung yang datang belanja,” kata salah satu UMKM di tempat tersebut. (cr-rat)

Komentar Anda