Stabilkan Harga, Bulog Datangkan 200 Ton Gula Pasir

MATARAM—Kendati Hari Raya Idhul Fitri 1437 Hijriah telah lewat, namun harga gula pasir di pasaran masih cukup tingi hingga mencapai Rp 15 ribu – Rp 16 ribu per kilogram (kg). Padahal, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi NTB sendiri telah menggelontorkan gula sebanyak 50 ton dengan harga murah, namun tetap saja harga masih mahal.

Untuk itu, dalam waktu dekat Perum Bulog Divre Provinsi NTB akan kembali mendatangkan gula pasir dalam jumlah besar, mencapai 150 ton, sehingga total ada 200 ton. “Kami akan kembali mendatangkan 150 ton gula pasir untuk menstabilkan harga yang masih tinggi di pasaran,” kata Kepala Perum Bulog Divre NTB, Arif Mandu di Mataram, Rabu (13/7).

Sebelumnya, Perum Bulog Divre NTB mendatangkan gula pasir sebanyak 50 ton, yang kemudian disalurkan ke semua Sub Divre yang ada di NTB. Setiap Sub Divre menjual gula pasir putih Kristal itu dengan harga Rp 13 ribu/kg sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Perum Bulog pusat.

Baca Juga :  Bulog Pastikan Pusat Pengeringan Jagung di Dompu Segera Beroperasi

Arif mengatakan, sebanyak 50 ton gula pasir yang dijual di tengah masyarakat oleh Perum Bulog Pusat dalam rangka menstabilkan harga yang sempat mencapai Rp 18 ribu/kg sudah hampir habis terjual di semua Sub Divre kabupaten/kota. Bahkan di Kabupaten Bima hanya butuh waktu sehari menjual gula pasir tersebut dengan harga Rp 13 ribu/kg, langsung ludes terjual.

Sementara itu, di sejumlah pasar di Kota Mataram seperti Pasar Kebon Roek, pedagang masih menjual gula pasir dengan harg Rp 15 ribu/kg. Begitu juga di Pasar Mandalika dan Pasar Pagesangan, harga gula pasir di tingkat pedagang masih diatas Rp 15 ribu/kg.

Masih mahalnya harga jual gula pasir di pasar tersebut, para pedagang berdalih karena harga beli mereka dari agen atau distributor modalnya diatas Rp 13 ribu. Selain itu, gula pasir yang mereka jual merupakan stok lama ketika harga beli masih mahal.

Baca Juga :  Bulog Bangun Mesin Penggilingan Padi di Pulau Sumbawa

Menurut Arif Mandu, kebijakan mendatangkan sebanyak 150 ton gula pasir itu guna membackup PT PPI selaku distributor gula pasir di wilayah NTB dalam menstabilkan harga yang masih dirasakan cukup tinggi oleh masyarakat. Nantinya Perum Bulog Divre NTB akan membuka stand penjualan di sejumlah pasar dan juga perkampungan padat masyarakat.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat disaat harga gula pasir mahal. “Saat ini kami setiap hari di kantor Bulog Divre NTB membuka stand penjualan gula pasir dengan harga Rp 13 ribu/kg. Masyarakat bisa datang membeli maksimal 2 kg setiap orangnya,” ujar Arif. (luk)

Komentar Anda