Spanduk Peresean Diprotes

DIANGGAP PELECEHAN : Kegiatan Peresean tanggal 11 Februari mendatang menuai prokontra karena dianggap isi spanduknya melecehkan kehormatan perempuan. (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Sebuah spanduk tentang kegiatan adu ketangkasan  Peresean dinilai melecehkan harkat dan martabat kaum perempuan. Pasalnya, dalam spanduk tersebut dengan jelas diumumkan bagi penonton yang datang akan langsung mendapatkan  ''istri muda''.

Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Provinsi NTB, Yulia Purnamasari mengungkapkan, dalam spanduk tersebut diklaim sebagai kegiatan gelar budaya terbesar tahun 2017. "Bagaimana perempuan tidak merasa dilecehkan, di spanduk itu ada foto perempuan muda. Terus dibawahnya ada tulisan nonton peresean langsung dapat istri muda," katanya  kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (5/2).

[postingan number=3 tag=”kriminal”]

Beberapa waktu lalu, kegiatan car wash dance di Lombok Epicentrum Mall sempat membuat masyarakat NTB marah. Kini, luka itu belum sembuh, kembali ada kegiatan-kegiatan yang mencoba mengeksploitasi kehormatan perempuan.

Lebih lanjut disampaikan, spanduk yang termasuk melakukan eksploitasi terhadap perempuan itu sangat menyinggung hati masyarakat NTB. Apalagi, peresean merupakan budaya dan tradisi suku Sasak yang seharusnya dihormati dengan baik.

Pihaknya sangat menyayangkan ada iklan-iklan atau spanduk yang seringkali diproduksi tanpa memperhatikan norma-norma kesusilaan, moral dan etika. "Pemasangan iklan yang berbau ekploitasi terhadap perempuan masih marak, pemerintah tidak boleh tinggal diam," pintanya.

Sebelum kegiatan Peresean digelar mulai tanggal 11 Februari mendatang, Yulia Purnamasari menuntut kepada pihak penyelenggara agar mencabut seluruh spanduk yang telah dipasang. "Kalau mau cari perhatian atau agar kegiatannya ditonton banyak orang, gunakanlah cara-cara yang baik. Bukan seperti ini, kalau tulisan di spanduk tidak dicabut, kami minta aparat tidak mengizinkan kegiatan Peresean itu," tegasnya.

Baca Juga :  Dua Pelaku Curat Diserahkan ke Kejari Selong

Dinas Pariwisata NTB harus berperan aktif mengawasi kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian wisatawan. Apa artinya banyak wisatawan datang namun merusak citra dan nama baik NTB. Apalagi Provinsi NTB dikenal banyak pasangan kawin-cerai, spanduk tersebut seolah membenarkan stigma negatif selama ini.

Yulia Purnamasari kembali meminta kepada aparat dan pemerintah untuk tidak mengizinkan kegiatan apapun yang merusak citra NTB. "Terserah apa maksudnya penonton dapat istri muda, mau itu singkatan atau apapun tetap saja salah. Pembuatnya harus minta ma'af dan merubah tulisan di spanduk. Kalau tidak, kegiatan itu harus diboikot. Cari sensasi kok segitunya, kami semua perempuan di NTB merasa diolok dengan isi tulisan di spanduk," ucapnya.

Terpisah, ketua panitia penyelenggara Peresean, Rafidef saat dikonfirmasi Radar Lombok menanggapi masalah tersebut dengan santai. Menurutnya, tidak ada yang keliru dengan semua isi tulisan di spanduk.

Dijelaskan Rafidef, kegiatan gelar budaya adu tanding pepadu Peresan se-Pulau Lombok, akan mulai dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Februari di Dangiang, Lombok Utara. "Tidak ada maksud kita apa-apa, istri muda itu hanya singkatan saja kok," terangnya.

Baca Juga :  Curi Besi Kanal, Tukang Las Asal Lingsar Ini Ditangkap

Ditegaskan, masyarakat atau wisatawan yang datang menonton, nantinya akan langsung mendapat istri muda. Namun, istri muda dalam kegiatan tersebut bukanlah seorang perempuan yang bisa dibawa pulang setelah menonton. "Istri muda itu singkatan dari Hiburan Teristimewa, Mudahan Bahagia. Tidak mungkin juga kami siapkan wanita muda atau anak kami disiapkan untuk dibawa pulang oleh penonton," katanya.

Rafidef mempertanyakan kembali jika ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan tulisan di spanduk. Pasalnya, istilah istri muda bukan pertama kalinya digunakan untuk menarik perhatian masyarakat.

Ia mencontohkan pada iklan jual rumah yang dilakukan oleh banyak perusahaan. Dalam iklannya, disebutkan bahwa setiap yang membeli rumah akan mendapatkan istri muda. "Istri muda dimaksud mereka investasi rumah di kami mudah dan aman. Kenapa itu tidak dipersoalkan juga?," ujar Rafidef.

Meskipun menuai pro kontra, Rafidef akan tetap menyelenggarakan Peresean se-Pulau Lombok ini. Spanduk juga telah disebarkan di berbagai tempat agar diketahui oleh masyarakat. "Tanggal 11 kami mulai, rencananya kegiatan ini setiap minggu dan sepanjang tahun. Kecuali saat bulan puasa, kita akan istirahat dan setelah lebaran dilanjutkan lagi," tutupnya. (zwr)

Komentar Anda