SELONG – Warung Soto Mulangeno yang berdiri sejak tahun 1999 ini ternyata merasakan dampak dari gempa Lombok tahun 2018. Pasalnya, imbas dari gempa itu, berakibat dirobohkannya bangunan tiga lantai yang menjadi ruang utama warung tersebut. Untuk menjaga eksistensi dan tetap memenuhi keinginan pelanggan, warung soto Mulengeno yang dikelola “Inak Sul” ini dengan cepat melakukan pembangunan ulang. Terbukti hingga saat ini, warung Soto Mulengeno tetap ramai didatangi pengunjung, meski bangunannya telah berubah.
Soto Mulengeno yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia bermakna “memang begitu” ini sangat mashur dengan kelezatannya. Bahkan kenikmatan soto ini sudah terkenal hingga berbagai pelosok Nusantara. Apalagi karena cita rasanya yang khas dan racikan bumbu rempahnya yang kuat menjadikan masakan khas Lombok ini begitu nikmat.
Karena cita rasa yang lezat ini, tak heran, warung soto yang terletak dalam gang di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur ini selalu ramai pengunjung. Meski berlokasi dalam gang, pengunjung yang biasa datang ke warung ini adalah kebanyakan dari kalangan pejabat, wisatawan lokal, domestik hingga mancanegara.
“Selain pejabat sejauh ini banyak yang datang dari luar daerah, ada juga dari Bali, Surabaya sampai Jakarta. Banyak juga wisatawan yang berlibur ke wilayah Timur Lombok mampir ke warung kami,” jelas M Saleh Marzuki, anak pemilik warung Soto Mulangeno kepada Radar Lombok, Kamis (10/2).
Warung Soto Mulengeno ini memiliki beragam menu andalan. Namun yang menjadi khas dan paling banyak diburu adalah soto daging. Harga per porsi pun bervariasi tergantung menu apa yg diinginkan. Untuk soto daging masih dikisaran Rp 20 ribu per porsi. Dalam satu porsi mangkok soto daging sudah berisi lontong dan daging serta mie bihun sebagai isian utama. Lalu ada telur puyuh dan aneka toping seperti bawang goreng, kacang asin dan jeruk nipis sebagai bahan pelengkap.
Sementara menu favorit lainnya di warung soto Mulengeno ini adalah bebalung dan kikil sapi. Namun karena stok bebalung dan kikil setiap harinya terbatas, maka sering kali siapa cepat dia dapat. Bahkan saking larisnya diburu pelanggan, pada jam makan siang, menu bebalung dan kikil sapi ini sudah ludes terjual. Oleh karena itu jika ingin menyantap kedua menu ini ada baiknya reservasi dulu ke warung agar kebagian menu favorite ini. Satu porsi bebalung dan kikil dijual dengan harga Rp 35 ribu sudah termasuk nasi dan lontong.
Selain soto daging, bebalung dan kikil sapi, di warung soto Mulengeno ini juga tersedia rawon daging sapi. Daging sapi diolah dengan rempah-rempah yang sangat khas cara penyajian warung soto Mulangeno sehinnga menjadikan rasa daging nya lebih sedap dan empuk. Untuk satu porsi rawon daging sapi dan lontong dijual dengan harga Rp 30 ribu.
Di hari biasa, total daging yang dihabiskan bisa mencapai 20 kg daging sapi segar dan pilihan. Namun akan bertambah pada hari-hari besar Nasional seperti 17 Agustus, hari guru atau hari besar lainnya.
Informasinya, akan ada rencana pembukaan cabang baru di sejumlah tempat di kawasan Lombok. Namun kapan dan dimana lokasi tersebut direalisasikan masih belum dapat dipastikan. Hanya saja saat ini, akui Saleh, sudah meninjau lokasi yang strategis di beberapa tempat di kabupaten dan kota di Lombok untuk dibangun cabang baru warung soto Mulengeno.
“Kami belum tau pasti (bangun cabang baru) namun potensi disetiap kabupaten dan kota sudah menjadi analisis kami scara mendalam” ungkapnya.
Sementara, untuk persiapan event MotoGP Maret mendatang di Mandalika, Lombok Tengah, kata Saleh, tidak banyak persiapan khusus yang dilakukan di warung miliknya. Bahkan, ia belum ada niatan untuk ikut menjajakan menu adalannya meski ia sadar ini momen yang tepat untuk ajang promosi masakannya.
“Belum ada rencana untuk buka stand di pagelaran MotoGP. Sekarang masih fokus untuk peningkatan pelayanan dan penyediaan serta penambahan alat penunjang di warung soto Mulangeno saja” imbuhnya. (cr -rat)
