Dikatakan Mohan, sumber air tidak ada. Itu sebabnya Mataram masih bergantung di Lombok Barat. Kalau dilihat dari pelanggan memang benar Kota Mataram terbesar. Namun untuk kepemilikan saham proporsional saja. ‘’Kenapa kita harus menuntut berlebihan kalau kemampuan masih kurang. Salah satu caranya untuk bisa lebih yakni menambah modal,’’ ucapnya.
Terpisah, anggota Komisi II DPRD Kota Mataram Misban Ratmaji mengatakan, wacana pemisahan yang telah dilontarkan Wali Kota Mataram tentu harus dipikirkan secara matang. Salah satunya terkait dengan sumber mata air di Kota Mataram. Pemkot harus betul-betul matang mempersiapkan diri. “Selama ini dewan terus mendorong untuk porsi kepemilikan saham bisa lebih besar Kota Mataram ketimbang Lombok Barat,’’ ucapnya.
Komposisi modal saat ini adalah 36 persen Kota Mataram dan 64 Pemkab Lobar. Sementara setiap tahun dana hibah telah disalurkan miliaran rupiah ke PDAM Giri Menang. Selain itu pelayanan ke masyarakat yang harus dioptimalkan tidak ada lagi air yang macet.(dir)