MATARAM—Demi kesuksesan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini, jajaran SMPN 8 Mataram sudah mulai menggelar pemantapan dan persiapan.
Kepala SMPN 8 Mataram H Ishaka mengatakan, persiapan UNBK di sekolah yang dipimpinnya sudah mulai dilakukan. Jenis persiapan yang dijalankan disebutnya berupa pemantapan persiapan dan kesiapan di internal.
Diantaranya seperti sudah mulai digelarnya pelajaran tambahan setiap sore. Ini dilakukan dimulai dari Senin sampai Kamis untuk siswa. “Kita sudah mulai gencar persiapkan pemantapan UNBK tahun ini,” katanya, Rabu (16/1).
Selain digelarnya pelajaran tambahan atau pengayaan. Pihaknya juga menyiasatinya dengan membuat beberapa program demi menyukseskan pelaksanaan UNBK tersebut. Beberapa program yang dimaksud adalah, seperti membuat program kelompok belajar pada siswa kelas IX. Kemudian dibuatnya sistem belajar dengan cara bertukar kelas.
Semua ini dilakukan katanya, demi menghadirkan semangat dan menghilangkan rasa jenuh siswa. Bahkan, belum lama ini pihaknya juga mengadakan pembinaan khusus. Semua kegiatan ini diharapkan bisa dilanjutkan di rumah oleh siswa.
Pada pembinaan khusus itu, sambungnya, siswa kelas IX yang banyaknya 284 itu dipecah menjadi beberapa kelompok belajar. Tujuannya, supaya semua siswa mampu mendiskusikan beberapa materi dan hasil pengayaan yang diikuti di rumahnya masing-masing.
“Kita bina dengan sungguh-sungguh dengan harapan saat siswa berada di luar sekolah, semuanya tetap belajar,” tambahnya.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMPN 8 Mataram Baiq Rahmayati mengungkapkan, dilihat dari mental siswa, semua siswa sudah tidak ada lagi yang perlu dipersoalkan. Misalnya, terkait kemampuan teknologi siswa dan sejenisnya.
Namun dalam hal ini, disebutnya pemberian materi pada siswa yang harus difokuskan. Praktis, beberapa strategi melalui program yang diadakan itu diyakini mampu membantu mensukseskan pelaksanaan UNBK yang sebentar lagi berlangsung.
“Pemberian materi yang jadi titik fokus kita saat ini, makanya beberapa program seperti pelajaran tambahan di empat mata pelajaran dan pembuatan kelompok belajar itu harus kami bentuk,” tutupnya. (cr-rie)
