SMPN 7 Praya Susah Berkembang

SEGELINTIR: Jumlah siswa di SMPN 7 Praya tidak pernah sesuai dengan kuota yang diharapkan. Jumlah mereka hanya segelintir saja (APENK/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Keberadaan SMPN 7 Praya, Kecamatan Praya, Lombok Tengah rupanya sangat memprihatinkan. Memasuki tahun kelima setelah sekolah ini didirikan, aktivitas belajar mengajar selalu sepi.

Tidak adanya warga yang menyekolahkan anaknya di sekolah ini diuga karena kualat lantaran tidak mendapat restu dari warga sekitar. Terlebih, tidak sedikit pondok pesantren yang berada di sekitar sekolah itu.

“Memang sejak awal pendirian sekolah itu ditentang warga, tapi pemerintah ngotot membangun,” ungkap salah seorang guru di yayasan terdekat, Wathon MPdI, Selasa (15/11).

Ia mengatakan, pendirian SMPN 7 Praya, mulanya tidak mendapatkan persetujuan masyarakat setempat, termasuk sejumlah pembina yayasan yang ada di sekitar pembangunan. Sebab lokasi pembangunan sekolah ini berdekatan dengan sejumlah yayasan, sebut saja di bagian selatan ada Yayasan Ponpes Alhananiyah NW Kelurahan Panji Sari, sebelah utara ada Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya.

Puncak penentangan warga, jelasnya, lantaran jarak antara sekolah ini dengan kedua yayasan tidak ada. Karena itu, masyarakat setempat menolaknya.

Katanya, sebelum pembangunan dimulai, pihaknya bersama sejumlah masyarakat kampung Panji Sari dan Perapen menghadap kepada Sekda Loteng yang menjabat kala itu. Namun Sekda berdalih, sekolah itu akan dijadikan sekolah filial SMPN 1 Praya.

Karena alas an itu, jelasnya, masyarakat menerima. Namun setelah sekolah selesai dikerjakan, malah bukan sekolah filial tapi sekolah yang berdiri sendiri.

Hingga kini, perkembangan sekolah ini tidak ada sama sekali. Alih-alih terus hidup dengan banyak siswa, sekolah ini malah mati suri. (cr-ap)

Komentar Anda