PRAYA – Teaching Factory (TeFa) merupakan model pembelajaran yang menekankan kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan lingkungan industri. Melalui model pembelajaran TEFA diharapkan siswa dapat memahami dan menghayati tujuan pembelajaran yang dilakukan yaitu pembelajaran yang bermuara pada pelayanan. Dalam jurusan TBSM (Teknik Bisnis Sepeda Motor) kepuasan jasa yang dimaksud seperti layanan pada saat service sepeda motor.
Siswa yang melaksanakan model pembelajaran TEFA benar-benar merasakan atmosfir dunia industri sepeda motor, pada saat yang bersamaan siswa juga akan diajarkan bagaimana melayani pelanggan, bagaimana cara memenuhi dan memuaskan keinginan pelanggan dengan segala fasilitas pembelajaran mirip dengan outlet servis pada bengkel AHASS. Kualitas layanan dan kepuasan pelanggan menjadi tujuan akhir model pembelajaran TEFA TBSM.
Sistem program Teaching Factory terintegrasi dengan program pembelajaran di sekolah, pelaku kegiatan pembelajarannya adalah mekanik yang telah expert dan tersertifikasi dari AHASS. Peran guru pembimbing juga peserta didik. Kompetensi keahlian TBSM menjadi pokok pelaksanaan karena sebagian besar melibatkan peserta didik kompetensi keahlian TBSM tingkat XI dan XII.
SMKN 2 Praya Tengah sebagai salah satu sekolah kejuruan dengan kurikulum kompetensi keahlian TBSM juga tengah mengadopsi metode pembelajara TEFA dengan harapan agar siswa didiknya dapat lebih mempersiapkan diri sebelum lulus dan masuk pada dunia industri yang sesungguhnya.
Pada Senin (5/12) Astra Motor NTB mengirim perwakilannya untuk berkunjung ke SMKN 2 Praya Tengah dalam rangka finalisasi layout POS AHASS TeFa SMKN 2 Praya Tengah. Pada pertemuan ini Sultan Hartawan selaku Instruktur Techinal Service Astra Motor NTB menyampaikan, POS AHASS TEFA di SMKN 2 Praya Tengah dicanangkan akan diresmikan pada pertengahan bulan Desember 2022.
“Kunjungan kali ini sekaligus membahas persiapan pembuatan plang untuk POS AHASS TEFA. Lokasinya di SMKN 2 Praya Tengah, persis di pinggir jalan utama Praya – Mujur. Jadi lokasi ini sangat strategis sekali. Kami disambut oleh Wakasek, Kaprodi, serta guru produktif pada jurusan TBSM lainnya,” jelas Sultan.
Ditambahkan, Junaedi selaku Kaprodi jurusan TBSM SMKN 2 Praya Tengah, pihak sekolah sangat menyambut baik bentuk keseriusan dan perhatian AHM terhadap perkembangan pendidikan khususnya di jurusan TBSM ini.
“Terima kasih banyak atas bantuan, pemikiran dan semangat membangun TBSM di NTB, semoga model pembelajaran TEFA ini dapat meningkatkan kualitas lulusan siswa jurusan TBSM dari sekolah kami,” tutup Junaedi. (luk)
