Untuk Jawa Timur, Smartfren melakukan langkah optimasi jaringan di Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Kediri, Ponorogo, Ngawi, Ngajuk, Jombang, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Pemekasan, Gresik, Pasuruan, Sidoarjo, Banyuwangi, Blitar, hingga Tulungagung. Langkah serupa juga dilakukan di Denpasar dan Lombok.
Menurut Munir, layanan digital akan percuma jika tidak didukung dengan kualitas jaringan yang prima. Karena itu, Smartfren secara serius terus mengembangkan serta meningkatkan kualitas jaringannya. Bahkan secara terprogram akan menambah BTS untuk memberikan kenyaman bagi pelanggan Smarfren dalam berkomunikasi, termasuk juga dalam menonton video, bersosial media dengan kecepatan yang maksimal.
Jaringan 4G LTE di dalam handset (telepon genggam) berupa TDD yang jangkauan luas hingga 2.300 km dan FDD 850 mhz, memastikan tanpa BTS kekuatan sinyal pun bisa didapat. “Sinyal 4G LTE Smartfren terbukti di tengah laut saja masih ada sinyal yang biasanya tidak dapat dijangkau,” ucapnya.
Sementara Head of Digital Payment, Oktavianus, mengatakan semakin tinggi tingkat penetrasi internet dan smartphone, maka semakin mudah masyarakat menggunakan jaringan 4G LTE, karena itu pihaknya melakukan optimalisasi layanan digital dengan memanfaatkan 4G LTE itu.