SMAN 8 Mataram Jadi Motor Penggerak Zero Waste

SMAN 8 Mataram
BEBAS SAMPAH : Kepala Bidang Pembinaan SMA Dikbud Provinsi NTB M Fauzan saat meninjau SMAN 8 Mataram sembari memberikan edukasi kepada kepala SMAN 8 Mataram supaya mensukseskan program Zero Waste. ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK

MATARAM – Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB M.Fauzan meminta SMAN 8 Mataram menjadi motor penggerak kebersihan dalam mendukung program Zero Waste. Hal ini, tidak lain dalam rangka mensukseskan program unggulan Pemprov NTB yang sudah digaungkan .

“ini masuk dalam misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di poin ketiga, yaitu bersih dan sehat. SMAN 8 Mataram harus menjadi motor penggerak sekolah yang ada di Kota Mataram,” kata Fauzan Kepada Radar Lombok, kemarin.

Ia mendorong, mulai saat ini SMAN 8 Mataram harus tetap memberikan edukasi kepada siswa untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan berdasarkan jenis sampah organik maupun non organik. Setelah dipilah sampahnya sekolah kemudian bekerja sama dengan Bank Sampah untuk menjual sampah tersebut supaya bernilai ekonomis. Bisa juga sampah itu di olah menjadi kerajinan bernilai ekonomi untu sampah plastik. Termasuk menjadikan pupuk organik untuk sampah yang tidak plastik.

Baca Juga :  Dukung Gerakan Ekonomi Hijau, BSI Kampanyekan Zero Waste di Yogyakarta

Menurutnya,  siswa-siswi SMAN 8 Mataram harus diedukasi membuang sampah berdasarkan jenisnya. Setelah dipilah sampahnya nanti sekolah bekerja sama dengan Bank Sampah untuk menjual sampah tersebut, sehingga bisa dijadikan kas perkelas.

Selain itu, nanti nilai penjualan sampah itu digunakan bias untuk kegaitan social atau lainnya. Misalnya jika ada temannya sakit bisa digunakan hasil penjualan sampah untuk membeli obat atau lain sebagainya.

Dengan demikian, program Zero Waste itu berbasis lingkungan bukan berbasis sekolah. Siswa-siswi SMAN 8 Mataram selain di sekolah menerapkan pola hidup bersih dan sehat juga bias memberikan edukasi kepada orang tua dan keluarga di lingkungan rumahnya. Bahkan siswa-siswi tidak masalah membawa sampah plastik dari rumah ke sekolah untuk di timbang.

Bukan hanya itu, yang paling penting menurut Fauzan selalu diingatkan kepada kepala sekolah, wakil kepsek, guru dan bagian tenaga administrasi di semua sekolah di NTB untuk mengedukasi siswa-siswi tentang membuang sampah menurut jenisnya dan pada tempatnya.

Baca Juga :  Dukung Zero Waste, Bayar SPP dengan Sampah

“Insyaallah, jika sudah terbiasa, maka saya yakin NTB akan bebas dari sampah yang selalu menjadi penyakit selama ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 8 Mataram Suprapti mengaku bersyukur atas kepercayaan Dikbud NTB yang telah memberikan amanah untuk menjadi motor penggerak kebersihan di Kota Mataram.

“Kami dari sekolah mempunyai komitmen sesuai dengan visi dan misi Pemprov NTB bahwa program Zero Waste itu harus kami sukseskan,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya bersama dengan guru dan akan terus berusaha dan berjuang menggerakkan siswa-siswi SMAN 8 Mataram untuk memilah sampah pada tempatnya, apalagi sudah disediakan di setiap kelas.

“Jdi sampah di sekolah sudah turun drastis dari sebelumnya,” ujarnya. (adi)

Komentar Anda