SLBN KLU Akhirnya Diresmikan

PERESMIAN: Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar didampingi Wakil Bupati Sarifudin dan Sekretaris Dikpora NTB Aidi Furqon menandatangani prasasti peresmian gedung baru SLBN KLU. (Flo/Radar Lombok)

TANJUNG –Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar meresmikan bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lombok Utara yang berlokasi di Desa Sokong Kecamatan Tanjung, Sabtu (3/12). Peresmian gedung yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar lebih ini bersumber Kemendikbud.

“Tidak boleh hanya memberikan perhatian kepada sekolah negeri saja dan orang normal saja. Akan tetapi, kita harus perhatikan bersama termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus,” kata Bupati.

Sekolah ini akan mulai belajar pada tahun 2017. Nanti semua siswa ABK sudah bisa masuk dan bersekolah di SLBN ini.

Untuk tahun ajaran pertama, tercatat ada 160 siswa ABK yang akan ditampung untuk mendapat pendidikan di SLBN tersebut secara gratis. Keberadaan SLBN ini sendiri bersifat terpadu yakni berlaku untuk semua jenjang yang ada dari  TK, SD, hingga SMA.

Menurut Najmul, pemerintah pada dasarnya berkewajiban untuk memberikan kenyamanan pendidikan bagi masyarakat inklusi. Dimana tidak ada klaim perbedaan untuk mendapatkan pendidikan yang layak di mata masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah memperjuangkan adanya SLBN di Lombok Utara sekaligus untuk menjawab tantangan pendidikan bagi ABK yang belum memadai. ”Melayani pendidikan berkeadilan adalah visi misi pemerinta daerah saat ini,” katanya.

Dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia. Sehingga pembangunan pendidikan baik secara nasional maupun regional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan.

Lebih lanjut, Najmul mengungkapkan perlu disadari bahwa ABK memiliki potensi dalam kapasitas SDM dimana tidak jarang dari mereka memiliki kemampuan dalam berkarya dan mengukir prestasi yang lebih baik dari masyarakat normal. Namun jika tidak didukung pemerintah jelasnya akan menjadi  dilema bagi mereka dan tentu menjadi ketidakadilan yang dirasakan.

Baca Juga :  Sisa Pembongkaran Bangunan Kembali Diratakan

Sebagai bentuk perhatian pemerintah Najmul sendiri menyampaikan bahwa pada tahun 2017 mendatang pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan khusus bagi masyarakat inklusi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Aidi Furqon menyampaikan, kehadiran SLB Negeri Lombok Utara menjadi salah satu indikator yang harus dipertanggungjawabkan bersama-sama untuk mensukseskan pilar pada aspek pendidikan. Bentuk keadilan dalam hal ini pelayanan aspek pada anak-anak kebutuhan khusus, kalau tidak adil maka tidak akan tertengok.

Di NTB sebanyak 40 SLB, dan SLB Negeri Lombok Utara termasuk yang ke -40. Dari 40 SLB NTB. Jumlah sekolah yang menjalankan sekolah inklusi di Lombok Utara 44 sekolah, baik jenjang SD, SMP. “Anak-anak yang berkebutuhan khusus di Lombok Utara cukup banyak, sehingga sangat diperlukan supaya mendapatkan tempat layak dan pendidikan yang layak agar bisa mendapatakan masa depan sesuai yang diinginkan,” tandasnya. 

Anak ABK bergabung dengan anak normal cepat sekali berkembang. Motivasi yang terbangun diinklusi, harus bisa diterapkan di SLB. Meski baru diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik. Apabila dengan stigma kembali ke khittah pendidikan. “Program ini sangat diapresiasi di tingkat nasional, tinggal menunggu seperti apa model kembali ke khittah pendidiakan yang sesuai lokalitas Lombok Utara,” terangnya.

Baca Juga :  Pendekatan Persuasif ke Pedagang Petasan

Kepala Dikbudpora Lombok Utara Suhrawardi menyatakan, peresmian bangunan ini sebagai bentuk kepeduliaan pemerintah Lombok Utara memberikan layanan pendidikan yang berkeadilan. Baik di perkotaan dan perdesaan terutama pada layanan khusus.

Ia berharap dengan adanya SLB ini, 186 di Lombok Utara yang memiliki kebutuhan khusus yang tersebar di 18 SD, SMP, MTS inklusi. “Ini akan menjadi sekolah sentral dari semua sekolah inklusi di Lombok Utara,” paparnya.

Sementara Ketua Komite Pembangunan SLB Negeri Lombok Utara, Suryadi menerangkan,  setelah peresmian ini selanjutnya akan dibuat berita acara yang akan dibawa ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikbud. Setelah itu baru Direktorat menyerahkan ke provinsi.  “Yang kelola provinsi, Lombok Utara Hanya membangun saja.  Terkait penggunaan paling cepat tahun ajaran baru. Guru dan pengajara dan nomor itu akan dilakukan provinsi,” jelasnya.

Bangunan SLB berdiri diatas lahan aset seluas sesuai aspek 758 meter persegi yang dilaksanakan di lapangan 856 meter persegi atau 8,5 are di atas lahan pemda. Keseluruhan luas tanah 60 are. SLB Negeri mempunyai 35 lokal tingkat SD dan SMP terdiri 9 lokal ruang belajar,  8 ruang bina,  2 ruang perpustakaan,  1 ruang guru,  2 ruang keterampilan, 1 gudang,  kamar mandi 8, musola I unit. “Untuk sisa lahan direncanakan akan dibangunkan asrama,” pungkasnya.(flo)

Komentar Anda