SK Rekomendasi DPP Golkar Diterbitkan April

SK Rekomendasi DPP Golkar Diterbitkan April
KONSOLIDASI: Korwil NTB DPP Golkar Sari Yuliati menggelar konsolidasi dengan DPD Golkar se-NTB, Minggu (16/2) kemarin.(AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

Mohan Ungkap Alasan Pilih TGH Mujibburahman

MATARAM–Koordinator Wilayah (Korwil) NTB DPP Golkar Sari Yuliati mengatakan, usulan bakal calon kepala daerah (balon kada) hasil penjaringan di DPD Golkar sudah diterima DPP. Tinggal melakukan survei elektabilitas pada Februari dan Maret. Survei akan dilakukan dengan simulasi tanpa pasangan dan berpasangan. Dan DPP dipastikan akan membahas detail para balon kada yang diusulkan dengan mempertimbangkan hasil survei. “Akhir Maret hasil survei sudah bisa diketahui. Dan April DPP kemungkinan sudah akan menerbitkan SK rekomendasi terhadap balon kada tersebut,” jelas Sari Yuliati yang juga Anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok tersebut di Mataram, Minggu (16/2) kemarin.

Selain itu, DPP Golkar pada Februari dan Maret akan fokus memonitoring dan menyupervisi pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar se-Indonesia, termasuk NTB. Ditargetkan pada akhir Maret seluruh DPD I sudah menuntaskan Musda, sehingga awal April DPP mulai menindaklanjuti usulan balon kada. “Berkas para balon kada sudah ada di DPP,” tandasnya.

DPP sendiri memberikan keleluasaan terhadap pengurus di daerah melakukan penjajakan politik dengan parpol lain untuk koalisi. Dan dipastikan Golkar akan memprioritaskan kader internal terutama Ketua DPD II untuk diberikan SK rekomendasi maju pilkada. Apalagi jika elektabilitasnya sebagai balon bupati bagus. Tetap sebaliknya jika elektabilitas rendah, maka Golkar tidak akan memaksakan kader menjadi orang nomor satu, bisa jadi orang nomor dua. “Tetapi jika tidak ada kader sama sekali baik jadi balon bupati maupun balon wakil bupati, kita usahakan figur luar yang kita dukung, kita kuningkan terlebih dahulu,” ucap Bendahara DPP Golkar tersebut.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Lombok Tengah (Loteng) Humaidi mengungkapkan, melalui DPD I pihaknya sudah menyerahkan 12 kandidat yang mendaftar di DPD II Golkar Loteng. Total ada ada empat kader Golkar mendaftar, yakni Humaidi, Ahmad Fuadd, Ferdian Elmiansyah, dan S. Agil Al Idrus. “Jika Golkar tidak dukung saya di pilkada, saya akan legawa tidak maju di pilkada,” terangnya.

Di tempat sama, Ketua DPD II Golkar Kabupaten Sumbawa Nurdin Marjuni menyampaikan, dari sembilan kandidat yang mendaftar di DPD II Golkar Sumbawa, pihaknya sudah mengerucutkan menjadi satu balon bupati/wakil bupati dan dua paket pasangan calon. Yakni kader internal Arrahman Al Alamaudi, Mahmud Abdullah-Dewi Noviany, dan Syafaruddin Jarot-Mokhlis. “Nah. Ini nama balon kada nanti akan disurvei oleh DPP,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk Pilkada Kota Mataram, DPD II Golkar Kota Mataram sudah mengusulkan paket duo Golkar Mohan Roliskana-TGH Mujibburahman (Harum). Kendati paket ini dipastikan kuat akan diusung, namun untuk deklarasi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Harum masih akan menunggu SK Rekomendasi DPP Golkar diterbitkan. “Untuk deklarasi kita tunggu SK Rekomendasi DPP,” kata Bakal Calon Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, Minggu (16/2) kemarin.

Diungkapkan, melalui DPD I pihaknya hanya mengajukan paket Mohan Roliskana-TGH Mujibburahman ke DPP. Tinggal menunggu hasil survei dan pembahasan di DPP Golkar. Selain itu lanjut Mohan, pihaknya juga menunggu SK Rekomendasi DPP parpol lain.

Mohan menyebut ada tiga parpol yang memberikan sinyal positif ikut mengusung Harum. “Siapa tiga parpol itu, tunggu waktu yang tepat kita umumkan,” jelas Ketua DPD II Golkar Mataram ini.

Disinggung soal keputusannya memilih TGH Mujibburahman sebagai pendamping, Mohan membeberkan, sebelum dirinya memutuskan memilih TGH Mujibburahman, terlebih dahulu sudah melakukan survei dua kali menggunakan lembaga survei kredibel. Hasilnya, menempatkan Anggota DPRD Kota Mataram TGH Mujibburahman dengan elektabilitas tertinggi. Selain itu, dengan TGH Mujibburahman, Mohan mengaku punya kecocokan. Kecocokan sangat diperlukan untuk memimpin dan mengelola pemerintahan ke depan. “Dalam memimpin kita melibatkan emosi sehingga perlu ada rasa kecocokan di antara kedua belah pihak,” pungkasnya. (yan)

Komentar Anda