SJP : Hentikan Polemik Perubahan Nama Bandara

H Surya Jaya Purnama (ist)

PRAYA-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil NTB 2, H Surya Jaya Purnama angkat bicara soal polemik yang muncul lagi terkait adanya perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).

Apalagi setelah adanya penolakan dari salah ormas terhadap perubahan nama bandara. Menurut SJP sapaan akrabnya yang juga anggota komisi V DPR RI ini, bahwa bandara ini adalah aset negara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kebetulan berada di Lombok Tengah. “Bukan hanya milik dan kebanggaan masyarakat
Lombok Tengah, tapi juga milik dan kebanggaan seluruh warga NTB,”ucapnya saat dikonfirmasi lewat via whatsApp pribadinya, Selasa (22/12).

Bahkan, dirinya menyebut, TGH Zainuddin Abdul Majid yang sering ia panggil dengan sabutan Maulana Syech memang benar berasal dari Lombok Timur dan pendiri NW. ” Tapi beliau (Maulana Syech) bukan saja milik dan kebaggaan Lombok Timur dan warga NW, tapi satu-satunya putra NTB yang jadi pahlawan nasional dan menjadi kebanggaan seluruh warga NTB bahkan kebanggaan bangsa Indonesia,”sambungnya.

Nama bandara lazim menggunakan nama tokoh atau pahlawan. Ia memberikan contoh seperti Bandara Sultan Salahuddin di Bima, Bandara Sultan M Kaharuddin di Sumbawa, Bandara Ngurah Rai di Bali. Hampir semua bandara menggunakan nama tokoh dan pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para tokoh dan pahlawan agar generasi selanjutnya bukan termasuk generasi yg lupa sejarah. “Masyarakat di daerah lain sangat bangga, kompak dan mendukung
apabila tempat-tempat strategis nggunakan nama tokohnya utk diabadikan. Kita warga Lombok/Sasak sudah sepatutnya bangga ada putra Lombok/Sasak bisa diabadikan secara nasional dan internasional,”imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, di Lombok juga ada nama Jalan Anak Agung Gede Ngurah, Jalan Udayana, Jalan Gajah Mada dan lain-lain yang bukan putra daerah. Bahkan banyak yang tidak tahu atau mungkin belum tentu berjasa untuk daerah. “Tapi kita terima sebagai bentuk toleransi dan persatuan,” sambungnya.

Oleh karena itu, ia mengajak semua kalangan untuk hentikan polemik atas perubahan nama bandara. “Karenanya dengan segala kerendahan hati saya sebagai putra Sasak/Lombok, warga NTB mengajak kelurga saya, Inaq-Amaq, Papuk-Baloq, Dane-Dane, Guru-guru tiang, para Tuan Guru untuk kita menghentikan polemik nama bandara. Mari kita kompak saling dukung sebagai warga NTB/Lombok/Sasak,”ajakannya.

“Masih banyak tokoh-tokoh kita yg harus kita abadikan di tempat strategis yg sedang dibangun oleh pemerintah seperti pelabuhan internasional di Lombok Barat dll agar nama warga NTB semakin dikenal secara luas,”lanjutnya.

SJP juga mendorong kepada pemerintah daerah (Pemda), terlebih khusus Pemkab Lombok Tengah supaya lebih gencar melakukan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat atas perubahan nama bandara sesuai dengan ketentuan yang ada.  “Sosialisasi dulu, masalah plang masalah teknis yang penting selesai sosialisasi,”tutupnya. (sal)

Komentar Anda