Siswa Taruhan Bola, Picu Tawuran di SMAN 4 Praya

PRAYA–Tidak terpuji apa yang dilakukan oleh siswa SMAN 4 Praya Lombok Tengah (Loteng) ketika jam istirahat. Mereka beradu bola di lingkungan sekolah dengan cara taruhan.

Informasi yang berhasil dihimpun Radar Lombok dari para pemain kelas X dan XI yang diamankan Polres Loteng. Mereka bermain dua kali gol dibayar Rp 5 ribu. Dimana saat itu, kelas XI terdiri dari siswa yang berasal dari bagian selatan. Yakni, Desa Kuta dan Desa Ketara Kecamatan Pujut Loteng, kalah dari kelas X yang notabene berasal dari Praya.

Baca Juga :  Rp 2 Miliar untuk SMAN 3 Lembar

Namun tidak menerima dikalahkan oleh adik kelasnya. Siswa yang kalah memberikan persyaratan, agar mencium tangan kiri dan kakinya, sehingga siswa kelas X menolak dan berakhir dengan penganiayaan.

Terhadap hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Tengah, HL Muliawan mengaku terkejut dengan informasi tersebut. “Saya tidak tahu dan malah sekarang saya  tahu,” katanya via Ponsel, Selasa (2/8).

Jika informasi ini benar, pihaknya akan segera memanggil kepala sekolah bersangkutan. Menurutnya, permainan seperti itu tidak dibolehkan. Apalagi saat jam sekolah sedang berlangsung.

Baca Juga :  Masalah Sepele, Dua Kelompok Warga Saling Serang

Hanya saja, hal-hal seperti itu sulit bisa diterka, apalgai mereka bermain saat jam istirahat. Praktis, tidak bisa diduga apakah permainan itu mengandung unsur taruhan atau tidak.

“Kami tetap tidak menyalahkan sekolah, sebab main bola itu bagian dari olahraga. Apalagi mereka main saat jam istirahat dan pasti dikira mengisi jeda istirahat,” sebutnya. (cr-ap)

Komentar Anda