Sistem Resi Gudang di NTB Tidak Jalan

Jaja Jatnika (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Potensi penjaminan usaha sistem resi gudang (SRG) di Provinsi NTB, khususnya hasil produk pertanian cukup besar. Hanya saja, saat ini sejumlah SRG di NTB yang sebelumnya dibangun oleh Bappepti dalam keadaan tidak jalan. Padahal, lembaga penjamin SRG, dalam hal ini Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sudah sangat siap memberikan jaminan.

“Ternyata di NTB, SRG tidak ada yang jalan. Justru tidak ada aktifitasnya saat kami datangi,” kata Kepala Perum Jamkrindo Cabang Mataram, Jaja Jatnika di Mataram, Jum’at (9/9).

Jaja mengatakan, mulai tahun 2016, Perum Jamkrindo telah ditugaskan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan RI menjadi penjamin tunggal Sistem Resi Gudang (SRG). Di sejumlah daerah, pejaminan SRG sudah mulai dilaksanakan. Sementara di NTB belum bisa karena tak satupun SRG yang ada di NTB beroperasional.

Baca Juga :  Gudang PLN Terbakar Diduga Akibat Pembakaran Sampah

Menurut Jaja, potensi SRG di NTB jika melihat komoditas hasil pertanian sangat besar, seperti jagung, garam, rumput laut,padi, bawang merah dan lainnya. Termasuk kopra dan kakao sangat potensial untuk diamankan di SRG. Namun dari beberapa SRG yang didatangi, seperti di Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima, ternyata tidak ada yang jalan alias mati. “Kalau saya lihat manajemen dari SRG ini belum begitu bagus,” ujarnya.

Meski sudah mendapatkan penugasan SRG mulai tahun 2016, Jaja mengakui belum bisa menerapkan penjaminan untuk SRG yang ada di NTB, karena persoalan belum ada yang layak untuk diberikan penjaminan.

Baca Juga :  Tolak Gudang Semen, Warga Blokir Jalan

Ia berharap pemerintah daerah lebih proaktif untuk membenahi manajemen SRG ini, agar bisa bermanfaat dan membantu petani disaat harga komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani bisa disimpan. Ketika harga lebih bagus, hasil produk pertanian ini bisa dijual ke pasar dengan harga lebih layak.

Selain itu juga keberadaan SRG untuk menjamin keamanan dan ketersediaan stok pangan disaat musim pasokan kurang bisa diantisipasi dengan ketersediaan stok di SRG. “Untuk wilayah Bima itu yang punya potensi dijamin Jamkrindo untuk SRG adalah komoditi garam,” ujarnya. (luk)

Komentar Anda