MATARAM- Hasil rapat antara Pemerintah Kota Mataram dengan pihak BPJS menyimpulkan terdapat sekitar 28 ribu warga miskin di Kota Mataram yang tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Dari data tersebut sebagaimana data yang disampaikan oleh Dinas Sosial, sekitar 15 ribu warga miskin tersebut merupakan warga miskin baru. Terhadap warga miskin yang belum terdaftar di BPJS, Pemkot menyiapkannya tahun depan.
Kepala BPKAD Kota Mataram Yance Hendradira menyebutkan, dari sisi keuangan tahun 2017 mendatang Pemkot menyiapkan anggaran dan upaya untuk bisa menuntaskan warga yang belum mendapat akses BPJS. “ Tahun 2017 Pemkot Mataram sudah siap untuk menuntaskan warga miskin yang belum mendapatkan BPJS,” kata Yance kepada Radar Lombok kemarin.
Sebenarnya kata Yance, jumlah warga miskin baru sebagiannya sudah tercover, dimana jumlah dana yang sudah keluarkan untuk warga miskin sebanyak Rp 3,9 miliar. Sisa warga miskin yang belum masuk BPJS nanti akan didorong agar bisa masuk dan bisa dijamin dari anggaran APBN. Dimana dari APBN yang dikenal dengan BPJS Iuran PBI ada jatah sekitar 2.600 lebih kartu BPJS. Kalau dari anggaran APBN ini belum juga bisa menuntaskan dan masih ada sisa, maka nanti Pemkot akan mengusulkan kepada DPR supaya sisa yang belum masuk bisa terbayar.
Sebagaimana instruksi Wali Kota Mataram, Pemkot siap meyelesaikan sisa warga miskin yang belum mendapatkan kartu KIS BPJS Kesehatan.
Dari data yang disampaikan Kepala Kantor Cabang BPJS Mataram Sistri Sembodo, dari 440 ribu jumlah masyarakat tidak mampu yang harus mendapatkan jaminan kesehatan, ada sekitar 22 persen yang belum masuk.” Sekitar 22 persen warga kota yang belum mendapatkan jaminan,” kata Sistri.
Sisa 22 persen ini dianggap sudah sangat rendah dibanding dengan daerah lain di NTB masih ada daerah yang sisa warganya lebih besar dari angka ini. Untuk itu pihaknya mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Mataram mengupayakan semua masyarakat bisa dijamin kesehatannya oleh BPJS.(ami)
