Sikapi Kasus Dugaan Penghinaan ke TGB oleh Ustaz Qurais Shihab, FKUB: Jaga Kondusivitas!

Ketua FKUB NTB Dr. Buya Muhammad Subki Sasaki MH saat berdiskusi dengan Ustadz Qurais Shihab di kediamannya di Mataram (IST FOR RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG–Beredarnya video dakwah yang diduga berisi konten pencemaran nama baik, penghinaan dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Ustaz Qurais Shihab asal Mataram kepada kepada TGB M Zainul Majdi,  berbuntut pelaporan ke polisi dan unjuk rasa di depan Polda NTB

Menyikap hal tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTB Dr. Buya Muhammad Subki Sasaki, MH langsung bergerak mengambil sikap sesuai tupoksi.

“Awalnya pada malam Sabtu 13 Januari saya dihubungi oleh salah seorang pengurus PB NWDI lewat WA dan menyampaikan kekecewaannya atas isi video yang beredar. Malam itu juga Saya langsung menghubungi terlapor dan besok pagi saya menjumpai terlapor untuk tabayun (klarifikasi),” ungkapnya melalui keterangan resminya, Rabu (17/1/2024).

Dalam klarifikasinya itu, Ustaz Qurais Shihab menyampaikan tidak ada niat sama sekali menghina TGB, Ketua Umum PB NWDI itu.

Buya Subki pun menyarankan agar terlapor membuat video permohonan maaf atas kekhilafan, baik kepada TGB, pengurus NWDI dan juga umat Islam karena ukhuwah Islamiah.

Khawatirnya video tersebut memicu gesekan dan menganggu kondusivitas pada tahun politik.

Kemudian pada 14 Januari 2024 di pancor, TGB di hadapan semua Pengurus, Tuan Guru dan Abi Turen Maulana Syekh menyampaikan bahwa dirinya telah memaafkan terlapor, walaupun ada proses hukum.

“Saya yang menonton video tersebut tak tahan air mata, menangis karena bangga betapa berjiwa besarnya TGB Zainul Majdi sebagai ulama panutan umat,” ungkap Buya Subki.

Selanjutnya pada 15 Januari terlapor membuat video permohonan maaf yang disebar melalui channel YouTube.

Buya Subki menyampaikan agar semua pihak tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kondusivitas daerah seperti pengerahan massa atau menggoreng masalah atau memperuncing masalah di medsos.

Sikap terlapor yang sudah ikhlas meminta maaf harus  dihargai, begitu juga sikap TGB yang melapor ke pihak berwajib harus dihormati. “Saya masih berusaha mencari solusi menuju titik damai,” tutup Buya Subki. (ami)