MATARAM—Terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar dalam Musyarawah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dilangsungkan dari tanggal 14 – 16 di Nusa Dua Bali International Convention Center diperkirakan bakal memuluskan langkah kubu Suhaili Cs dalam pemecatan Muhammad Amin dan Umar Said.
Pengamat Politik IAIN Mataram, Dr. Kadri, memperkirakan dengan terpilih Setnov (panggilan akrab Setyo Novanto), sebagai ketua umum bakal memuluskan langkah DPD Partai Golkar NTB dikomandani Suhaili FT bakal mulus memecat Muhammad Amin dan Umar Said, serta proses PAW Umar Said dari ketua DPRD NTB. "Saya kira dengan Setnov terpilih jadi ketum Golkar, langkah pemecatan dan PAW bakal mulus," katanya, kepada Radar Lombok, Selasa kemarin (17/5).
Dikarenakan, hal itu tidak terlepas ada dukungan NTB kepada Setnov sebagai calon ketum Golkar. Terlebih, DPD Partai Golkar NTB secara terbuka menyatakan dukungan kepada Setnov dalam penyampaikan laporan pertanggung jawaban ketua umum domisioner, AbuRizal Bakrie.
Menurutnya, keputusan mengumumkan dukungan secara terbuka tersebut sudah pasti diperhitungkan untung ruginya bagi kepemimpinan Suhaili FT sebagai ketua DPD Partai Golkar NTB. Jika nanti kandidat didukung tersebut kalah dalam pertarungan perebutan kursi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Di sisi lain, dukungan secara terbuka dari Golkar NTB tersebut akan appreasi kandidat tersebut jika menang. Politik tidak ada gratis. "Makanya apa menjadi keinginan Suhaili Cs memecat Umar dan Amin bakal tidak ada hambatan lagi," imbuh pengajar Fakultas Dakwah IAIN Mataram itu.
Dia berpandangan, terus molornya PAW Umar Said dari jabatan ketua DPRD NTB dikarenakan masih menunggu siapa nakhoda baru Partai Golkar hasil Munaslub dilangsungkan di Nusa Dua, Bali. Dengan terpilih Setnov sebagai ketua umum, sangat menguntungkan bagi Golkar NTB.
"Karena jagonya menang. Sudah pasti bakal mudah bagi Suhaili Cs memoloskan apa menjadi keinginan kepada DPP," terangnya.
Ketua Harian pengurus DPD Partai Golkar NTB, Misbah Mulyadi, di arena Munaslub, di Nusa Dua, Bali, mengatakan, tidak ada perlu diperdebatkan lagi terkait pemecatan Umar Said dan Muhammad Amin, serta PAW Umar Said dari jabatan ketua DPRD NTB. "Apa yang mau dipersoalkan, semua final menjadi keputusan partai," tandasnya.
Keputusan tersebut sudah final. Parpol memiliki hak untuk mencabut keanggotaan kader, jika memang tidak taat dan tunduk kepada garis kebijakan partai.
Pihaknya saat ini akan lebih fokus mempersiapkan Partai Golkar untuk menyongsong pilkada serentak 2018, dan pemilu 2019.
"Kita sekarang fokus melaksanakan kerja kerja politik kepartaian untuk bisa meraih simpati rakyat. Kita tidak mau energi partai terkuras dengan masalah yang sudah selesai ini," pungkasnya. (yan)