Sesepuh dan Tokoh Sasak Bertemu, Bahas Wacana Sasak Bersatu di Pilkada NTB

SASAK BERSATU: Sejumlah sesepuh dan tokoh Sasak bertemu menyatukan persepsi menuju Pilkada NTB 2024. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Wacana Sasak Bersatu untuk Pilkada NTB 2024 yang sempat mengemuka beberapa waktu lalu, ternyata bukan isapan jempol. Meski Pilkada NTB masih dua tahun lagi, para tokoh Sasak mulai menggalang kekuatan agar bisa bersatu.

Sabtu lalu (15/10), digelar silaturahmi di kediaman mantan Wakil Gubernur NTB Lalu Azhar. Hadir dalam pertemuan tersebut para sesepuh dan tokoh Sasak. Serta sebagian besar pimpinan parpol di NTB. Di antaranya Ketua DPD I Golkar NTB Mohan Roliskana, Ketua DPW PPP NTB Muzihir, Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani, Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar, Ketua DPW PBB NTB Junaidi Arif, Ketua DPD PDIP NTB Rahmat Hidayat dan sejumlah elite politik lainnya.

Selain itu, hadir mantan Gubernur NTB Lalu Serinata, mantan Wakil Gubernur NTB Lalu Azhar, Lalu Sajim Sastrawan, Mesir Suryadi dan sejumlah sesepuh Sasak lainnya. Hanya saja, mereka yang hadir ini irit bicara. “Hanya silaturahmi biasa,” kata Lalu Hadrian Irfani, kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (16/10).

Begitu juga Muazzim Akbar juga memilih irit bicara. “Kita diskusi biasa saja,” ucap mantan Anggota DPRD NTB tersebut.

Sementara itu, Junaidi Arif tidak menampik bahwa yang dibahas dalam silaturahmi itu terkait persoalan ke-NTB-an ke depan. Bagaimana menyatukan semua potensi yang dimiliki suku Sasak dalam menghadapi agenda kepemimpinan di NTB. Termasuk di Pilkada NTB 2024. “Artinya, ada potensi Sasak untuk kepemimpinan NTB ke depan,” tandas Anggota DPRD NTB Dapil Lombok Barat-KLU ini.

Salah satu sumber lainnya menyebutkan, pertemuan para sesepuh dan tokoh Sasak ini sudah beberapa kali dilakukan. Tujuannya menyatukan pandangan agar suku Sasak bisa bersatu dalam menghadapi Pilkada NTB 2024. “Bagaimana kepemimpinan di NTB direbut kembali oleh orang Sasak,” ucap sumber tersebut.

Sementara itu, Pengamat Politik UIN Mataram Ihsan Hamid menilai, sah-sah saja jika para tokoh Sasak menggalang kekuatan agar bisa bersatu di Pilkada NTB 2024.

Namun menurutnya, memainkan isu kesukuan atau politik identitas agar hanya mengusung satu calon dari suku Sasak relatif sangat sulit. Pasalnya, arah dukungan parpol tidak ditentukan dari kesukuan atau politik identitas. Tetapi lebih kepada terakomodirnya kepentingan parpol itu pada calon yang diusung. Sehingga wacana Sasak bersatu tidak akan efektif. “Tapi sebagai sebuah ikhtiar sah-sah saja,” tandasnya.

Yang paling mungkin dilakukan adalah bagaimana memunculkan figur dari kalangan Sasak yang bisa mengimbangi elektabilitas Zulkieflimansyah selaku Gubernur NTB.

Ihsan berpandangan, sejumlah tokoh Sasak yang mengemuka saat ini seperti Sukiman, Suhaili, Ahyar, Mohan dan sejumlah tokoh lainnya, belum bisa mengimbangi elektabilitas Zulkieflimansyah. “Saya kira tokoh Sasak yang bisa mengimbangi adalah Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda