Server Ngadat Saat Simulasi UNBK

NGADAT : nampak server ngadat saat simulasi UNBK Senin kemarin di SMAN 1 Mataram. (sudir/radar Lombok)

MATARAM – Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  menggunakan server pusat ngadat.  Beruntung masih dalam tahapan simulasi, sehingga tidak membuat kepanikan pada kalangan siswa yang mengerjakan soal. Server ngadat sampai enam menit lebih, pada saat simulasi secara nasional Senin kemarin.

Simulasi dilakukan serentak semua sekolah, seperti di SMAN 1 Mataram. kalangan siswa mulai mencoba menggunakan perangkat secara onlaine. ‘’ Login awal sempat tergaggu, karena server ngadat,’’ kata kepala SMAN 1 Mataram, L Fatwir Uzali, kepada Radar Lombok, Senin kemarin, (20/2).

[postingan number=3 tag=”unbk”]

Pelaksanaan simulasi di ikuti 325 siswa peserta UN. Perangkat yang telah disediakan sebanyakl 120 komnputer terbagi dalam empat ruangan. Satu ruangan disediakan satu komputer cadangan, dengan menemukan masalah saat simulasi. Sekolah dapat mengetahui masalahnya, salah satunya server yang ngadat. ‘’ kita harapkan saat  UNBK pada tanggal 10 April, tidak terjadi lagi seperti saat simulasi,’’ ujarnya.

Baca Juga :  LIBS Sukses Wisuda Lulusan Sesuai Prokes

"Untuk antisipasi jika ada pemadaman listrik, kami sudah menyediakan genset (generator set). Semoga saja saat pelaksanaan server dari pusat tidak ngadat," katanya mengulang. Bagi para siswa, ujian berbasis komputer lebih mudah dibanding menggunakan kertas atau manual. Ujian menggunakan komputer lebih praktis dan tidak ribet.

Ia berharap, saat UNBK nantinya siswa tidak dibebankan lagi dengan server ngadat.  Sekolah saat ini, telah membiasakan kalangan siswa untuk ujian  onlaine melalui beberapa tryout dan persiapan yang matang. Sehingga  betul-betul menguasai materi, jangan sampai saat ujian siswa  tidak terbiasa menggunakan ujian onlaine. Simulasi akan dilakukan pada dua hari kedepan, untuk tingkat SMA sesuai dengan jadwal kemendikbud.

Baca Juga :  Dikbud Lombok Timur Pastikan Semua Sekolah UNBK

Sementara itu, kepala Dinas Pedidikan dan kebudayaan Kota Mataram H Sudenom mengatakan, untuk simulasi akan dilakukan secara bertahap. Baik pada tingkat SMA maupun SMP. Ia juga berharap, beberapa kendala yang ditemukan saat simulasi segera direspon oleh Kemendikbud.  ‘’ kita juga harapkan sekolah SMP untuk mempersiapkan diri, sementara SMA/SMK sekarang sudah menjadi tugas dari Dikbud Provinsi NTB,’’ katanya. (dir)

Komentar Anda